Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendorong olahraga jadi prioritas nasional dengan harapan tidak ada lagi kendali yang berdampak langsung pada prestasi atlet yang turun di kancah internasional.
"Memang sudah saatnya olahraga menjadi prioritas nasional. Makanya semuanya harus disiapkan dengan baik," kata Menpora Imam Nahrawi usai pertemuan stakeholder olahraga Indonesia di Kantor Kemenpora Jakarta, Senin.
Menurut dia, untuk membawa olahraga menjadi prioritas nasional memang tidak semudah membalikkan tangan. Namun semuanya membutuhkan proses yang panjang dan kesiapan semua stakeholder olahraga Indonesia termasuk lintas kementerian.
Namun, untuk menuju olahraga menjadi prioritas terlebih dahulu pihaknya melakukan evaluasi menyeluruh pada stakeholder olahraga Indonesia mulai dari Satlak Prima, KONI, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) hingga internal Kemenpora itu sendiri.
"Evaluasi itu harus. Makanya kami sebelum mengeluarkan keputusan memanggil semua stakeholder olahraga Indonesia untuk menjelaskan hasil SEA Games 2017. Saya cukup senang karena mereka memberikan laporan dengan komplet," katanya menambahkan.
Pria kelahiran Bangkalan Madura itu menegaskan jika hasil evaluasi hasil SEA Games 2017 ini sangat penting karena akan dijadikan pijakan untuk menghadapi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Apalagi pada kejuaraan dua tahunan ini banyak hal yang tidak sesuai harapan.
Untuk itu pihaknya menghimbau kepada stakeholder olahraga Indonesia harus segera berbenah serta menetapkan olahraga prioritas yang diharapkan mampu menyumbangkan medali bagi Indonesia.
"Memang benar. Kita harus segera menetapkan cabang olahraga prioritas. Namun, apa saja yang menjadi prioritas akan kami bicarakan selanjutnya. Dasarnya adalah prestasi dan nomornya banyak," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Apa yang diinginkan Menpora Imam Nahrawi ini diapresiasi oleh Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari. Menurut dia, evaluasi memang harus dilakukan. Namun, kita harus secepatnya bergerak mengingat kejuaraan lebih besar yaitu Asian Games 2018 sudah didepan mata.
"Untuk menghadapi Asian Games kita membutuhkan Energi yang besar. Kita harus pede karena sebagai tuan rumah. Kita harus belajar dengan Malaysia meski memang ada plus minusnya," katanya usai rapat koordinasi di Kemenpora.
Pria yang akrab dipanggil Okto itu menjelaskan sebagai tuan rumah, memang mempunyai kepentingan untuk menang. Untuk itu, pihaknya harus mengambil semangat itu serta terus meningkatkan koordinasi lintas stakeholder olahraga maupun lintas kementerian maupun lembaga yang selama ini berpengaruh pada prestasi olahraga Indonesia.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017