Banda Aceh (ANTARA News) - Puluhan warga pesisir pantai di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, Senin, sekitar pukul 10.30 WIB panik berlarian keluar rumah, menyusul berbunyinya sirine sistem peringatan dini tsunami (TWS). Wartawan ANTARA di Banda Aceh, melaporkan sirine peringatan dini tsunami yang dipasang di komplek Masjid Kajhu, Kecamatan Batussalam, itu berbunyi secara tiba-tiba, sehingga membuat masyarakat berlarian ke masjid-masjid dan pemukiman jauh dari pesisir pantai. Sementara puluhan orang tampak memadati jembatan Krueng Cut, Kota Banda Aceh, untuk mengamati air sungai yang bermuara ke laut. Namun situasi air sungai dan laut masih terlihat normal. Puluhan ribu warga terutama yang berada di kawasan pesisir pantai yang sebelumnya luluhlantak akibat tsunami 26 Desember 2004, berlarian ke arah kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) dan IAIN Ar-Raniry akibat berbunyinya sirine TWS. Bahkan sejumlah Masjid di Darussalam, Tungkop dan sekitarnya sempat mengumandangkan azan setelah sirine berbunyi tiba-tiba. Sejumlah ruas jalan di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar tampak padat dengan kendaraan roda dua dan empat serta pejalan kaki. Masyarakat tidak membawa perbekalan apapun. Wajah-wajah mereka tampak ketakutan karena trauma akan peristiwa gempa dan tsunami yang pernah melanda kawasan tersebut akhir 2004. Sementara aparat kepolisian tampak mengimbau warga Banda Aceh dan sekitarnya untuk tidak panik, setelah Polri mendapatkan laporan bahwa TWS tersebut berbunyi akibat kesalahan tehnis dari perangkat yang dipasang sekitar setahun lalu. Polisi berkeliling dengan kendaraan roda empat untuk memberikan ketenangan kepada penduduk setempat, bahwa TWS berbunyi akibat kesalahan tehnis dari perangkat tehnologi itu. Sementara sejumlah masyarakat yang sempat panik, kembali tenang setelah mendengar imbauan yang disampaikan aparat kepolisian. (*)
Copyright © ANTARA 2007