Empat pria bersenjata menyerang polisi yang ditempatkan di pintu masuk sebuah gereja Anglikan di kota Ukunda, sebelah selatan Mombasa, kata Larry Kiyeng, kepala polisi setempat. Mereka menyerang petugas dengan sejumlah tembakkan sebelum akhirnya melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor, merebut dua senapan AK-47 milik polisi, katanya.
"Seorang petugas tertembak di kepala dan tewas di tempat sementara satu lagi... meninggal di rumah sakit," kata Kiyeng.
"Terlalu dini untuk menyatakan siapa yang kemungkinan terlibat dalam peristiwa ini, namun hampir dapat dipastikan serangan tersebut dilakukan oleh unsur dari kelompok al Shabaab jika dilihat dari sifat serangannya," kata Kiyeng.
Bukan sesuatu yang tak biasa jika petugas polisi berjaga pada gereja-gereja di Kenya. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab secara langsung atas peristiwa itu.
Al Shabaab --kelompok pemberontak yang memiliki hubungan dengan jaringan Al Qaeda-- telah melancarkan sejumlah serangan dahsyat terhadap warga sipil di Kenya sebagai aksi balasan kepada negara itu.
Kenya telah mengirim pasukannya ke Somalia pada 2011, setelah terjadi serangan dan penculikan di negaranya. Tentara Kenya berada di Somalia sebagai bagian dari 22.000 pasukan penjaga perdamaian yang mendukung pemerintah.
Di jalan raya utama yang menghubungkan pantai selatan dan Mombasa, kota terbesar kedua di Kenya, polisi memasang penghalang jalan dan melakukan operasi pencarian kendaraan untuk menangkap tersangka.
Di jalan raya utama yang menghubungkan pantai selatan dan Mombasa, kota terbesar kedua di Kenya, polisi memasang penghalang jalan dan melakukan operasi pencarian kendaraan untuk menangkap tersangka.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017