Xiamen (ANTARA News) - Presiden China Xi Jinping bertemu dengan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin, Minggu (3/9), menyerukan peningkatan dukungan dan koordinasi strategis.
Kedua pemimpin juga sepakat mengambil langkah tepat untuk merespons uji nuklir terkini yang dilakukan oleh Korea Utara.
Putin sedang berada di Kota Xiamen, Provinsi Fujian, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi BRICS dan Dialogue of Emerging Market and Developing Countries yang berlangsung 3-5 September.
Kedua pihak harus mengonsolidasikan kepercayaan politik timbal balik tingkat tinggi, memperkuat dukungan timbal balik dan meningkatkan koordinasi strategis, kata Xi.
Peran mekanisme kerja sama bilateral harus dijalankan dengan baik untuk memajukan proyek-proyek di bidang-bidang kunci termasuk energi, kedirgantaraan dan penerbangan, demikian juga tenaga nuklir.
Ia mendesak pemajuan integrasi Belt and Road Initiative dengan Eurasian Economic Union.
Saling pengertian dan persahabatan warga kedua negara mesti dipromosikan melalui hubungan yang lebih dekat antara warga dengan warga dan pertukaran kebudayaan dan mereka yang ada di tingkat lokal, katanya.
Xi juga menyeru peningkatan kerja sama militer dan koordinasi di arena-arena multilateral.
China ingin bersama Rusia meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi, mempromosikan pembangunan masing-masing dan bersama menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan dan dunia, katanya.
Pada bagiannya, Putin mengatakan bahwa penting bagi China dan Rusia untuk meningkatkan koordinasi kemitraan strategis komprehensif dan meningkatkan komunikasi serta koordinasi mengenai masalah-masalah utama kawasan dan internasional.
Ia mengatakan Rusia siap berkoordinasi lebih dekat dengan China dalam bidang-bidang seperti investasi, energi, pertanian, infrastruktur serta kedirgantaraan dan penerbangan.
Saat membahas isu-isu regional dan internasional, kedua pemimpin sepakat untuk mengambil tindakan tepat dalam merespons uji nuklir Korea Utara.
Korea Utara pada Minggu sukses meledakkan bom hidrogen yang bisa dimuatkan ke rudal antar-benua-nya menurut pengumuman yang disiarkan Central Television Korea Utara.
Itu merupakan uji nuklir keenam Korea Utara.
Kementerian Luar Negeri China menyampaikan penentangan dan kecaman keras terhadap uji nuklir itu.
Xi dan Putin sepakat untuk melanjutkan upaya mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea dan menjaga komunikasi dan koordinasi erat berkenaan dengan situasi terbaru, demikian menurut siaran kantor berita Xinhua.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017