Bekasi (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Indonesia Luis Milla menargetkan peningkatan kualitas permainan timnas saat pertandingan persahabatan FIFA di bulan Oktober 2017.
"Di pertandingan itu saya membawa pemain-pemain senior dan semoga tim menjadi lebih baik," ujar Luis Milla usai menemani timnya bertanding kontra Fiji di Stadion Patriot Candrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.
Dia melanjutkan, butuh waktu untuk memasukkan konsep sepak bolanya kepada timnas.
Milla pun mencontohkan timnas U-22 yang beberapa waktu lalu berlaga di SEA Games ke-29 2017, Malaysia.
Menurut dia, Evan Dimas dan kawan-kawan bisa menerapkan apa yang diminta Milla karena mereka sudah bersama selama kurang lebih tujuh bulan.
"Memang butuh waktu. Saya ingin berikutnya bisa menularkan ide-ide saya kepada timnas senior," kata Milla.
Sementara terkait taktik, Milla menegaskan dirinya adalah pelatih yang menyukai tim menguasai laga.
Oleh karena itulah tim yang dilatihnya kerap menggunakan seorang penyerang sebagai ujung tombak, termasuk timnas Indonesia.
Pada laga kontra Fiji yang berakhir imbang 0-0, misalnya. Milla memasang Boas Solossa sebagai penyerang tunggal diapit Andik Vermansyah dan Irfan Bachdim sejak awal.
Dengan formasi tersebut, Indonesia menumpuk lima gelandang di tengah dan bisa menguasai bola lebih lama meski gagal membuat gol.
"Namun, gaya bermain akan menyesuaikan kondisi pertandingan. Kalau memang membutuhkan dua striker, maka kami akan menambah penyerang," tutur pelatih yang semasa aktif pernah bermain di Barcelona dan Real Madrid itu.
Taktik dua penyerang ini pernah diimplementasikan Milla di SEA Games 2017 lalu. Timnas U-22 yang kerap menurunkan satu penyerang Marinus Wanewar atau Ezra Walian, bisa memainkan keduanya sekaligus jika tim sedang buntu atau membutuhkan gol lebih banyak.
Adapun jadwal laga persahabatan internasional FIFA berikutnya adalah pada 2-10 Oktober 2017.
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha sempat menyebut ada lima sampai enam negara yang dipertimbangkan untuk bertanding dengan tim nasional Indonesia, seperti Mauritania dan Portugal.
"Kami sudah menerima undangan dari Portugal tetapi akan dipertimbangkan," kata Ratu.
Timnas Indonesia sendiri sudah melalui empat pertandingan persahabatan internasional sepanjang tahun 2017 dengan hasil sekali kalah lawan Myanmar dengan skor 1-3, menang dari Kamboja dengab skor 2-0 dan dua kali seri masing-masing dengan skor 0-0 dari Puerto Rico serta terakhir dari laga versus Fiji yang digelar Sabtu (2/9).
Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017