Situbondo (ANTARA News) - Omzet pedagang kulit sapi dan kambing serta kulit domba di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur pada Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriah meningkat dibanding hari-hari biasa.
"Sejak kami membuka lapak jual beli kulit sapi, kambing dan domba pukul 10.00 WIB di sekitar jalan perkotaan, hingga sore hari sudah dapat mengumpulkan sekitar 180 kulit hewan kurban yang dibeli dari warga yang menjualnya kepada kami," kata Mohammad Fahmi, salah seorang pedagang kulit sapi di Situbondo, Jumat Sore.
Ia membandingkan dengan hari-hari biasa hanya mampu membeli dan mengumpulkan kulit sapi sekitar 100 lembar kulit sapi per bulan. Karena, hanya mengandalkan membeli di tempat pemotongan hewan atau RPH.
Jual beli kulit sapi, domba dan kambing pada Idul Kurban, katanya, sudah menjadi kegiatan rutin atau tahunan dengan membuka lapak di pinggir jalan perkotaan guna membeli kulit hewan kurban yang nantinya dijual kembali kepada pabrik melalui pengepul.
"Biasanya sehari hingga dua hari setelah hari raya pengepulnya datang membeli kulit kambing maupun domba dna juga sapi. Dan pengepul yang datang dari Magetan dan Surbaya menjualnya ke pabrik," katanya.
Fahmi menjelaskan, setiap pembelian kulit sapi, kambing dan domba dan dijual kembali kepada pengepul ia hanya mengambil keuntungan antara Rp3.000 hingga Rp4.000 per lembar untuk kulit kambing dan domba. Sedangkan untuk kulit sapi tidak jauh berbeda, yakni keuntungannya Rp3.000 per lembar.
"Kulit sapi kami membelinya dengan dihitung berat (kilogram) mulai Rp8.000 per kilogram untuk kulit sapi lokal atau kulit yang rusak akibat terkena sayatan pisau dan Rp10.000 per kilogram untuk kulit super atau bagus tanpa cacat dan dikurangi kadar air kulit sapi 1 kilogram," ucapnya.
Sementara kulit kambing maupun domba membelinya Rp35.000 hingga Rp40.000 per lembar, tergantung bagus dan besar kecilnya ukuran kulit kambing dan domba.
Pewarta: Novi/Zumrotun
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017