London (ANTARA News) - Para pemimpin militer Inggris sedang bersiap untuk menarik mundur tentara dari Irak dalam 12 bulan agar bisa lebih berkonsentrasi di Afghanistan, kata Sunday Telegraph mengutip seorang pejabat senior militer. Satu jadwal baru yang akan menetapkan penarikan sepihak Inggris sepenuhnya dari Irak pada Mei mendatang akan disampaikan pada perdana menteri yang akan datang Gordon Brown dalam beberapa pekan ia mengambil kekuasaan dari Tony Blair pada 27 Juni, kata surat kabar itu. Di bawah Blair, Inggris secara konsisten mempertahankan bahwa penarikan tentara dari Irak harus berdasarkan atas oleh kejadian-kejadian di negara itu, bukan berdasar tenggat waktu. Namun koran itu mengatakan Brown akan diberitahu oleh para pemimpin pertahanan bahwa Inggris harus mundur dari Irak dalam "perintah cepat" agar dapat meningkatkan usaha untuk mengalahkan gerilyawan Taliban di Afghanistan. "Inggris secara fisik tidak mampu melakukan perang di Afghanistan dan Irak pada waktu yang sama," kata seorang pejabat senior militer yang tidak disebutkan namanya pada mingguan tersebut. "Pertanyaannya adalah: yang mana yang kita lepaskan? Pemerintah dan kepala pertahanan memutuskan bahwa kita akan melepaskan Irak. "Ada jadwal waktu yang telah disetujui, cara luwes, yang akan menyaksikan penarikan sepenuhnya sepihak dalam 12 bulan." Bagaimanapun, banyak pejabat senior yakin Irak secara strategis lebih penting bagi kepentingan Inggris ketimbang Afghanistan dan rencana itu belum mendapat persetujuan mereka, kata surat kabar tersebut. "Ada keyakinan di dalam kementerian pertahanan (MoD) dan pemerintah bahwa keberhasilan akan lebih mudah untuk melangkah di Afghanistan dan hal itu membuat lebih menarik," kata pejabat tersebut kepada AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007