Dalam skala yang besar ada economic skill dikerjakan dengan cara-cara modern. Di-packaging seperti ini kemasannya. Sangat modern, sangat menarik. Bisa masuk langsung ke retailSukabumi, Jabar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengapresiasi usaha yang dirintis oleh Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) Pangan, Koperasi Arrahmah, di Desa Pasirhalang, Kabupaten Sukabumi yang mengelola produksi beras dengan mengaplikasikan teknologi.
"Dalam skala yang besar ada economic skill dikerjakan dengan cara-cara modern. Di-packaging seperti ini kemasannya. Sangat modern, sangat menarik. Bisa masuk langsung ke retail," kata Jokowi saat meninjau Koperasi Arrahmah, di Sukabumi pada Jumat.
Menurut Presiden, proses bisnis yang dilakukan oleh Koperasi Arrahmah adalah mengajak petani di masyarakat secara berkelompok ke dalam skala industri.
Selain mengkorporasikan petani, koperasi Arrahmah juga mengaplikasikan teknologi dalam proses produksi berasnya.
Usaha tersebut memanfaatkan quadcopter nirawak untuk memeriksa keadaan tanaman padi dan juga aplikasi digital dalam perawatan tanaman.
"Kalau di Sukabumi bisa, kenapa di daerah lain enggak bisa," ujar Jokowi terkait pengaplikasian proses bisnis yang direncanakan diujicoba di daerah lain.
Total biaya yang dibutuhkan untuk membangun proses bisnis pengolahan beras seperti Koperasi Arrahmah di Sukabumi membutuhkan sekitar Rp48 miliar untuk lahan padi seluas 1.000 hektar.
Presiden menjelaskan pemerintah akan mengkaji cara pembiayaan bagi penerapan proses bisnis seperti Koperasi Arrahmah di daerah lain.
Kepala Negara berencana membahasnya bersama Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta perbankan dan Ketua Koperasi Arrahmah Luwarso di istana kepresidenan dalam waktu dekat.
"Ini adalah sebuah pengkorporasian petani, ya ini. Contoh yang sudah konkret dan sudah saya lihat sejak awal sampai akhir, ini yang saya cari," kata Jokowi.
Koperasi Arrahmah melakukan proses pengolahan beras dari hulu di tingkat petani hingga ke hilir saat proses penjualan.
Koperasi pada awalnya menyediakan pendampingan dan pengkajian pinjaman modal bagi petani serta berkoordinasi dalam proses penanaman padi, hingga kepada proses panen dengan cara yang modern.
Setelah padi diproses menjadi beras dan dikemas dengan apik, kemudian petani bisa mendapatkan pendapatan dari bagi hasil penjualan.
Selain mendistribusikan beras langsung kepada toko retail, distribusi juga dilakukan menggunakan sistem digital dan daring langsung kepada pelanggan.
Beras premium pulen label merah ukuran 5kilogram dijual dengan harga Rp79.800 sementara beras medium pulen label biru kemasan 25 kilogram dijual seharga Rp275.000.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017