Jakarta (ANTARA News) - Negara-negara anggota Islamic Development Bank (IDB) mendukung rencana pembentukan Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) yang akan didirikan untuk mendorong perdagangan antar negara anggota IDB. Pendirian lembaga ini diharapkan akan mendorong secara signifikan perdagangan di antara negara anggota IDB dan antara negara anggota IDB dengan negara-negara lain. Demikian siaran pers Bank Indonesia di Jakarta, Minggu mengenai hasil pertemuan sidang tahunan IDB ke-32 di Dakar Senegal 29 - 30 Mei 2007 . Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah, selaku alternate governor of IDB juga hadir bersama utusan 75 negara anggota IDB lainnya. "Untuk Indonesia yang merupakan salah satu negara pendiri ITFC, pembentukan lembaga ini merupakan suatu peluang untuk memperluas negara tujuan ekspor dengan negara- negara anggota IDB", kata Burhanuddin. Dia juga menjelaskan dalam pertemuan itu juga dibahas mengenai permasalahan pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur di Indonesia, yang saat ini dilakukan studi antara Indonesia dengan IDB untuk menyusun konsep pembiayaan berdasarkan skema syariah. Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas dan kecepatan peran IDB dalam pembangunan ekonomi Indonesia, keinginan IDB untuk membuka kantor di Indonesia dalam waktu dekat sangat didukung dan dihargai. Dengan adanya kantor IDB di Indonesia maka diharapkan realisasi perkembangan perbankan syariah dan Islamic Finance pada umumnya dapat dipercepat. Sedangkan, untuk dapat mempertahankan daya saingnya secara internasional, Indonesia diharapkan lebih memperhatikan `international best practices` dalam bisnis syariah di aspek penerapan hukum, agama dan perpajakan, sehingga diharapkan likuiditas keuangan syariah internasional dapat dimanfaatkan secara optimal. Dalam sidang kali ini IDB juga menyampaikan bahwa secara umum negara-negara anggota IDB mencapai kemajuan yang cukup mengesankan, baik di bidang perbaikan ekonomi maupun kesejahteraan masyarakat secara umum. Sebagai institusi, IDB jug
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007