Kita harus bersyukur masih bisa melaksanakan shalat Idul Adha, muslim Rohingya tidak bisa beribadah. Di sana berselisih, tapi di sini kita saling tolong
Pekalongan (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan shalat Idul Adha 1438 Hijriah bersama ratusan warga di Masjid Al Mukharom, Desa Mulyorejo, Tirto, Kabupaten Pekalongan, Jumat.
Ganjar yang didampingi istri, Siti Atikoh, dan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, serta sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah, menyempatkan bersalaman dengan beberapa warga setempat sebelum memasuki masjid untuk shalat Idul Adha.
Di hadapan warga usai shalat di masjid yang berada kawasan pesisir pantai dan sebelumnya selalu tergenang rob, Ganjar mengaku senang bisa bersilaturahim dengan warga.
Ganjar ingin Idul Adha setiap tahun bisa menjadi momentum bagi pemerintah di semua tingkatan untuk berbagi dengan sesama.
Politikus PDI Perjuangan itu, juga mengimbau masyarakat menjaga kerukunan dan mewaspadai berbagai upaya yang ingin memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Sekarang ini ada yang jualan fitnah dan menjelek-jelekkan pihak lain, termasuk pemerintah, dan baru-baru ini ada yang menawarkan umrah dengan biaya murah, tapi ternyata menipu, itu harus kita waspadai," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Ganjar juga menanggapi tindak kekerasan dan ketidakadilan yang dialami masyarakat Muslim Rohingya di Myanmar.
"Kita harus bersyukur masih bisa melaksanakan shalat Idul Adha, muslim Rohingya tidak bisa beribadah. Di sana berselisih, tapi di sini kita saling tolong," ujarnya.
Menurut Ganjar, konsep agama Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat untuk semua, red.) itu, penting diaplikasikan, tidak hanya bagi masyarakat yang agamanya sama, tapi juga dengan masyarakat yang berbeda agama.
Sebelum meninggalkan lokasi shalat Idul Adha, Ganjar menyerahkan secara simbolis hewan kurban berupa 1 ekor sapi dan bantuan Rp25 juta dari Baznas Jateng guna pavingisasi di Desa Mulyorejo.
Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017