Jakarta (ANTARA News) – Jenis kambing kurban termahal di pasar hewan Tanah Abang, Jakarta Pusat adalah jenis etawa yang bisa mencapai Rp7 juta.


"Kambing yang paling mahal disini dari jenis etawa seharga Rp7 juta, kisaran beratnya sekitar 80kg.," kata Farid, pedagang hewan kurban yang sedang berjualan di pasar hewan Jalan Sabeni Tanah Abang saat ditemui ANTARA pertengahan pekan ini.


"Kalau yang paling murah itu Rp2 jutaan, beratnya sekitar 20 sampai 25 kg.," kata Farid.


Menurut Farid, semua hewan yang dijual di pasar itu berasal dari Jawa Jawa Tengah serta telah diperiksa kesehatannya oleh dinas terkait ketika dibawa memasuki perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat.


Soal penjualan, Farid yang menyebut sudah 31 tahun berjualan hewan di pasar itu mengatakan bersyukur.


"40% peningkatan penjualan dibandingkan tahun lalu," ujar Farid yang mengaku mendatangkan lebih dari 100 kambing.


Pada 2016 dia menjual sekitar 300 kambing sedangkan sekarang hampir mencapai 500 kambing.


Farid juga memberikan tips memilih kambing kurban yang baik :


1. gemuk, padat, serta berisi.

Cara mengetahuinya adalah dengan memegang punggung kambing dan rasakan apakah ada tulang yang menonjol atau tidak. Jika tak ada tulang yang menonjol, maka kambing tersebut gemuk.


2. Mata yang jernih dan bersih tanpa kotoran

Mata kambing harus bersinar, cerah, tidak mengeluarkan cairan seperti lendir, matanya bening. Jika mata hewan yang terlihat sayu, hal itu menandakan bahwa kambing tersebut sedang sakit.


3. Hewan yang akan dikurbankan tidak cacat

Jika ingin membeli kambing kurban, pastikan kambing tidak cacat dan tanduknya tidak terpotong, pastikan tidak ada kecacatan secara fisik.


4. Memiliki bulu yang bersih, bahkan mengkilap

Jangan memilih kambing yang terlihat kusam, apalagi bulu yang rontok. Hal tersebut menandakan bahwa kambing tak dirawat dengan baik dan tak layak disembelih.


5. Telah lolos seleksi uji kelayakan hewan kurban

Pastikan kambing kurban yang dibeli sudah layak dijadikan hewan kurban melalui tes kesehatan oleh dinas peternakan."Inikan barang bernyawa, jadi kita harus benar-benar dirawat dengan sebaik-baiknya," ujar Farid.


Mgg01/Muhammad Muqaffi Mahmuda



Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017