Padang (ANTARA News) - Seorang pemuda di RW 01, Kelurahan Olo, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Andriza (19), mengalami luka pada bagian paha karena tersangkut pagar rumah ketika gempa terjadi.
"Awalnya saya sedang duduk-duduk saja di kos-kosan lantai dua, karena gempa jadi panik, lalu memutuskan untuk meloncat," kata Andriza, di Padang, Jumat.
Hanya saja malang bagi pemuda asal Siguntur Kabupaten Pesisir Selatan itu, loncatannya tak cukup melewati pagar setinggi kurang lebih 120 centimeter, di depan rumah.
Paha kanan bagian belakang korban tersangkut di ujung pagar yang runcing.
"Saya pikir kalau turun lewat tangga kos akan lama, makanya ambil jalan pintas meloncat," katanya.
Teman kos-kosan serta warga yang memgetahui kejadian itu langsung memgantar korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Sekitar pukul 04.00 WIB korban akhirnya dibawa pulang ke kosan dari rumah sakit.
Luka robek dibagian paha Andriza mendapatkan lima jahitan pada bagian dalam, dan lima jahitan luar.
Gempa berkekuatan 6,0 Skala Ricter (SR) mengguncang Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat dinihari pukul 00.06 WIB.
Hasil analisis terkini BMKG menunjukkan gempa terjadi dengan koordinat episenter pada 1,33 LS dan 99,65 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 Kilometer arah timur laut Muarasiberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 59 km.
Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan dampak gempa bumi dirasakan di Padang, Pariaman, Painan,Mentawai, Padang panjang, Bukittinggi, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Solok, Mukomuko, Bengkulu Utara.
Goncangan yang terasa di Padang sempat membuat warga panik dan berhamburan keliar rumah. Puluhan pasien juga sempat dievakuasi ke luar untuk keamanan, salah satunya di RSUP M Djamil.
Lapas Klas II A Muaro Padang juga mengeluarkan 1.428 warga binaan dari blok sel, dan mengumpulkan suanya di lapangan Lapas.
Namun hingga pukul 04.40 WIB, suasana mulai berangsur normal. Dari pantauan lapangan, sejumlah pedagang di Jalan Samudera, kawasan Pantai Padang tetap berjualan.
Pewarta: Agung Pambudi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017