Bangkok (ANTARA News) - Pabean Thailand menyita 136 trenggiling hidup, binatang paling diburu di dunia, dan 450 kilogram sisik trenggiling seharga 2,5 juta baht (750 juta rupiah lebih), kata pejabat pada Kamis.
Pihak berwenang mencegat trenggiling selundupan itu, yang masuk Thailand dari Malaysia pada Rabu malam, sesudah mendapat petunjuk.
Direktur Jenderal Departemen Bea dan Cukai Thailand, Kulit Sombatsiri, menyatakan nilai pasar dan permintaan akan satwa beserta bagian tubuhnya itu tetap tinggi, yang mendorong penyelundupan.
"Penyelundup terus melakukan itu karena bayarannya tinggi dan banyak permintaan untuk makan binatang liar tersebut," kata Kulit.
Hewan itu, yang pada umumnya adalah penyendiri, aktif pada malam hari serta pemakan semut, hanya ditemukan di Asia dan Afrika serta sangat diminati di negara, seperti, China dan Vietnam. Dagingnya dianggap lezat sementara sisiknya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai penyakit, seperti, asma, encok dan radang sendi.
Ke-136 trenggiling itu akan dibawa ke kawasan pelestarian di bawah naungan Departemen Taman Nasional, Satwa Liar dan Pelestarian Tanaman.
Thailand adalah titik singgah utama perdagangan jenis terancam punah ke negara lain Asia dan trenggiling serta sisiknya biasanya diselundupkan ke Vietnam dan China.
Sejak awal tahun ini, pihak berwenang Thailand menyita lebih dari 2,9 ton trenggiling selundupan dan sisiknya, kata Departemen Bea dan Cukai Thailand.
Larangan perdagangan trenggiling di dunia mulai berlaku pada Januari sesudah perlindungan lebih ketat di dunia disepakati pada September terhadap delapan jenis mamalia itu, yang menggulung seperti bola saat terancam oleh musuhnya.
Kedelapan jenis trenggiling di dunia itu, yang berkisar dari 30 sampai 100 cm, terancam punah, demikian Reuters.
(B002/T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017