Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mengusulkan beberapa insentif fiskal maupun non-fiskal untuk perusahaan yang memproduksi kendaraan pedesaan kepada Kementerian Keuangan.
"Salah satu usulan kami adalah PPnBM 0 persen. Kalau LCGC saja bisa 0 persen, harusnya kendaraan pedesaan juga 0 persen," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Kamis.
Selain itu, Kemenperin mengusulkan untuk perusahaan yang melakukan rancang bangun dan rekayasa di dalam negeri agar diberikan tax holiday selama 10 tahun untuk PPh Badan, serta pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang rendah untuk seluruh Indonesia.
Kemudian, pembebasan bea masuk untuk permesinan pendukung program ini dan pemberian fasilitas investasi.
Sementara itu, Kemenperin juga mengusulkan fasilitas lain, di antaranya training inkubator aftersales, desain lini produksi, standarisasi perakitan, prototipe jig dan fixture hingga Hak Kekayaan Intelektual Design Engeenering.
Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, kendaraan pedesaan akan disiapkan menjadi alat transportasi yang produktif, laik jalan dan harga terjangkau.
Dengan kapasitas mesin di bawah 1.000 cc, kendaraan yang akan mengangkut hasil pertanian maupun perkebunan tersebut akan dijual dengan harga yang lebih murah dari Kendaraan Bermotor Hemat Bahan Bakar Harga Terjangkau (KBH2).
"Ya di bawah Rp100 juta," pungkas Airlangga.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017