Diana itu revolusioner. Dia mengubah keluarga kerajaan untuk selamanya
Jakarta (ANTARA News) - Para penggemar dan sahabat mendiang Putri Diana, Princess of Wales, memperingati 20 tahun kematian sang putri Kamis ini dengan menyalakan lilin dan memanjatkan doa demi menyampaikan hormat mereka kepada sang pujaan hati, tepat di tempat terjadinya tabrakan fatal yang menewaskan si putri.
Kedua anaknya, Pangeran William dan Pangeran Harry, kemarin sudah menyapa dan menyalami para pemanjat doa dan pemberi bunga di gerbang Istana Kensington di London di mana mereka dibesarkan oleh sang putri.
Tepat Kamis dini hari di Paris, beberapa orang nekat melawan hujan untuk berada di Terowongan Pont de l'Alma di mana tepat dua dekade lalu mobil sang pugtri menabrak dinding terowongan untuk merebut nyawa wanita paling terkenal di dunia itu.
Seorang pria menyalakan lilin di sekitar monumen Api Kebebasan yang berdiri di atas underpass itu yang sudah seolah menjadi kuil untuk sang mendiang.
"Diana itu revolusioner," kata Sian Croston, mahasiswi 17 tahun dari London. "Dia mengubah keluarga kerajaan untuk selamanya."
"Dia akan selalu menjadi putri rakyat," kata dia menggunakan istilah yang dipakai mantan perdana menteri Tony Blair beberapa jam setelah kematiannya dua puluh tahuh silam.
Kecelakaan maut itu terjadi sekitar 00.23 pagi 31 Agustus 1997.
Diana tewas bersama dengan kekasihnya Dodi Fayed yang memacarinya sejak dua bulan sebelum kematiannya, serta pengemudinya yang lagi mabuk Henri Paul yang berusaha menghindari kejaran paparazzi.
Dua puluh tahun sudah, karangan bunga dan foto sang putri diletakkan di Api Kebebasan dari para pengungjung yang bersimpati, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017