Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian mendorong industri makanan dan minuman nasional turut berkontribusi membina SMK berbasis link and match dengan industri, demikian disampaikan Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto.


"Kami mengharapkan Coca-Cola Amatil Indonesia dapat berkontribusi pada program pembinaan dan pengembangan SMK berbasis kompetensi yang link and match dengan industri," kata Panggah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.


Panggah menyampaikan hal tersebut ketika melakukan kunjungan kerja di pabrik baru Coca-Cola Amatil Indonesia, Medan, Sumatera Utara.


Panggah menyampaikan, pihaknya aktif mendorong agar para pelaku industri makanan dan minuman di dalam negeri tetap berupaya untuk meningkatkan mutu, produktivitas dan efisiensi di seluruh rangkaian proses produksi.


Sejalan dengan langkah itu, diperlukan pula peningkatan kompetensi sumber daya manusia serta kegiatan penelitian dan pengembangan.

Program yang diinisiasi oleh Kemenperin ini akan kembali diluncurkan untuk wilayah Sumatera Utara pada September 2017.

Direktur Supply Chain Coca-Cola Amatil Indonesia Gigy Philip mengatakan pabrik Coca-cola di Medan menyerap tenaga kerja sekitar 160 orang, di mana sebanyak 46 karyawan telah menerima sertifikasi dari Coca-Cola Amatil Indonesia - Supply Chain Technical Academy.


"Kami telah memiliki delapan akademi pelatihan di tujuh departemen dengan total pelaksanaan 35 ribu pelatihan harian di setiap tahunnya," ujar Philip.

Sejak awal beroperasi di Indonesia pada tahun 1992, Coca-Cola Amatil Indonesia telah memiliki 39 lini produksi di delapan pabrik.


Perusahaan asal Amerika Serikat itu telah mempekerjakan sebanyak 10 ribu karyawan untuk melayani lebih dari 500 ribu pelanggan ritel baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan di Indonesia, sekitar 120 ribu di antaranya tersebar di wilayah Sumatera.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017