Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak mencintai atau membenci, terhadap individu/kelompok tertentu, hanya berdasarkan informasi di media sosial.

Hal ini disampaikan Jimly terkait dengan terungkapnya kelompok penyebar berita hoax dan isu SARA, Saracen.

"Kita imbau masyarakat pengguna medsos untuk tidak bersikap berdasarkan data yang diterima melalui medsos. Maksudnya jangan jadi cinta atau benci terhadap seseorang gara-gara medsos," ujar Jimly dalam diskusi bertajuk "Pengajian Konstitusi" di Jakarta, Rabu.

Jimly mengatakan informasi yang ada di medsos seringkali tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sehingga tidak boleh dijadikan dasar dalam bersikap.

Sementara itu, terkait kelompok Saracen yang disebut-sebut sebagai kelompok penyebar berita hoax dan isu SARA, Jimly mendukung upaya Polri mengungkap pelaku, jaringan dan orang atau kelompok yang menikmati jasa Saracen.

Menurut Jimly, apa yang dilakukan kelompok Saracen merupakan kejahatan yang tidak boleh dibiarkan.

"Kita apresiasi kepada kepolisian menemukan adanya jenis kejahatan baru yang memanfaatkan teknologi media. Ini membahayakan kerukunan berbangsa dan bernegara," jelas Jimly.

(Baca juga: Pengamat: Saracen bisa memecah persatuan bangsa)

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017