Banyuwangi (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Resor Banyuwangi melalui Kepolisian Sektor Kalipuro berhasil menangkap satu dari tiga pelaku kejahatan yang merupakan sindikat pembobol anjungan tunai mandiri (ATM) yang beraksi di sejumlah kabupaten eks Keresidenan Besuki.
"AR (24) warga Sumatera Selatan itu merupakan satu-satunya pelaku kejahatan spesialis ATM yang berhasil diamankan," kata Kapolres Banyuwangi AKBP Agus Yulianto kepada sejumlah wartawan dalam pers release di Mapolres Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa sore.
Lelaki asal Desa Bedeg Blambangan, Kecamatan Buay Rujung, Kabupaten Ogan Kemiring Ulu (OKU), Sumatera Selatan, itu tidak sendiri melakukan aksi kejahatannya karena ditemani RN (21) dan PN (25) yang merupakan warga Palembang yang kini masih buron.
"Dalam sindikat membobol ATM, pelaku AR berperan sebagai pengawas lapangan dan membantu warga yang kartu ATM-nya tersangkut di mesin anjungan tunai mandiri, sedangkan RN dan PN berperan memasang stiker call center palsu yang seolah-olah dipasang pihak bank," tuturnya.
Berdasarkan keterangan tersangka, lanjutnya, ATM yang dijadikan modus kejahatan milik PT Bank Negara Indonesia (BNI) Persero Tbk dan setidaknya ada tiga lokasi ATM BNI yakni di Kabupaten Jember (satu lokasi) dan Kabupaten Banyuwangi (dua lokasi).
"Ketiganya beraksi di wilayah timur Jawa berawal dari Bogor, kemudian ketiganya naik pesawat turun di Kota Surabaya dan dalam perjalanan berlanjut menuju Kota Jember membeli dua unit sepeda motor Yamaha Mio yang kemudian digunakan untuk tindak kejahatan membobol ATM," ucap perwira dengan tanda pangkat dua melati di pundak itu.
Aksi sindikat pembobol ATM tersebut dimulai di sebuah ATM di salah satu SPBU di Kabupaten Jember yang modusnya RN, PN dan AR mendatangi ATM BNI yang hendak dijadikan target.
Setelah di Jember, ketiga pelaku melakukan aksi kejahatannya di Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan modus yang sama.
"Saat situasi sepi, RN dan PN masuk ke bilik ATM untuk memasang stiker call center palsu, serta memasang plastik mika menggunakan gergaji besi," katanya.
Pelaku AR bertugas memantau calon korban yang menggunakan mesin ATM, begitu korban masuk dan kartu ATM-nya tersangkut, maka tersangka berpura-pura membantu korban dengan menyuruh menghubungi "call center" palsu yang dipasang dua rekannya.
"Ketiga pelaku berhasil menguras uang rekening salah satu korban senilai Rp3 juta dan berhasil kami sita. Gergaji besi yang digunakan untuk memasukkan mika ke dalam mesin ATM juga dijadikan alat bukti," ujarnya.
Agus menjelaskan aksi kejahatan ketiga pelaku tersebut terungkap saat melakukan tindak kejahatannya di ATM BNI yang berada di Hotel Mirah, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi karena petugas keamanan hotel dan karyawan BNI mencurigai pelaku AR yang menarik kartu ATM korban di mesin tersebut.
"Pelaku sempat mencongkel mesin ATM menggunakan obeng untuk mengambil ATM nasabah BNI yang tersangkut, kemudian melepas stiker call center BNI palsu yang dipasang oleh rekannya. Namun tersangka didatangi oleh petugas karena mencurigakan dan akhirnya ditangkap," katanya.
(T.KR-ZUM/I007)
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017