Malang (ANTARA News) - Proses relokasi yang akan dilakukan TNI AL pada warga yang menggunakan lahan TNI AL tetap akan dilaksanakan. Pasalnya seluruh tahapan sudah berjalan dan memasuki tahap pendataan. Pangarmatim Laksamana Muda TNI Muchlas Sidiq, di Malang Minggu, mengatakan dirinya merupakan Ketua Panitia Relokasi, data yang diperoleh dari pendataan yang dilakukan sebanyak 6.302 rumah beserta tata ruangnya. Dearah tersebut tetap akan dijadikan tempat pendidikan dan latihan TNI AL. "Setiap warga akan mendapat bantuan kurang lebih Rp10 juta untuk membangun rumah serta tanah seluas 500 meter2. Saya mohon masyarakat bisa mengerti dan menerima masalah ini," ujarnya disela kunjungan ke RSSA Malang. Menurut dia, jika ada 7.000 rumah yang terdaftar, maka ada sekitar 350 hektare tanah TNI AL yang dilepas kepada warga dan ditambah 20% untuk fasilitas umum atau sekitar 70 hektare seperti sekolah, madrasah dan sisanya untuk kepantingan desa. Total tanah yang dilepas pada warga seluas 420 hektare. "Karena kalau mereka, maaf ...kalimat kami agak ekstrem, mau `menangan", jangan dong! Tentarakan butuh pinter! dan daerah latihan ini merupakan daerah strategis TNI, ini adalah bagian sistem senjata armada terpadu," terangnya. Menurut dia, dimana armada timur harus menyiapkan kekuatan atas air kapal-kapalnya, kekuatan udaranya, kekuatan marinirnya, dan kekuatan pangkalan. Itu bisa menyiapkan kekuatan ini untuk daerah Diklat. "Maka kalau kami didesak untuk mundur, sekali lagi tidak! Bukan kami bertahan dengan cara "ngawur", dengan analisis seperti itu tadi, masyarakat bisa mengerti. Agar jangan hanya hak rakyat yang diungkapkan, hak TNI juga harus diungkap dong! Dan kami sah di situ," ujarnya. Relokasi yang akan dilakukan oleh TNI AL pada warga, akan diletakkan sekitar lokasi atau dipinggirkan agar tanah yang ditengah aman. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007