"Saya senang sekali karena Bank DKI sudah terbuka wawasannya terhadap teknologi. Era perbankan yang serba digital ini memang harus diantisipasi dengan baik. Kalau tidak, kita bisa tertinggal," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.
Dia pun mengharapkan kedepannya, Bank DKI juga dapat memperluas kerja sama dengan bank-bank lain. Dengan begitu, penerapan Kartu Jakarta One dapat mengakomodir berbagai transaksi pembayaran, salah satunya transportasi.
"Selain itu, Bank DKI juga bisa bekerja sama dengan bank lainnya, misalnya terkait mesin Electronic Data Capture (EDC). Jadi, kalau ada warga pemegang rekening bank lain bisa bertransaksi melalui mesin EDC Bank DKI, misalnya bayar pajak atau retribusi," ujar Djarot.
Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi menuturkan aplikasi JakOne Mobile dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam transaksi kebutuhan sehari-hari pada gerai-gerai yang sudah bekerja sama dengan Bank DKI.
"Aplikasi JakOne Mobile dapat digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran telepon, tagihan air, tiket maskapai penerbangan, pembayaran televisi berlangganan dan juga membayar pulsa," tutur Kresno.
Dia mengungkapkan aplikasi JakOne Mobile merupakan aplikasi layanan keuangan yang terdiri dari mobile banking dan mobile wallet. Aplikasi itu dapat diunduh melalui Google Play Store untuk telepon genggam berbasis Android dan App Store untuk telepon genggam berbasis iOS.
Lebih lanjut, dia menambahkan untuk pembukaan rekening JakOne Mobile dapat dilakukan secara daring atau online dengan mengunggah kartu identitas, mengisi data pribadi, verifikasi OTP dan mengatur jadwal dengan petugas Bank DKI untuk melakukan verifikasi data.
"Melalui aplikasi JakOne Mobile, kami ingin bergerak menuju sistem digital. Kami yakin jumlah pengguna aplikasi ini akan terus meningkat, terlebih jika mendapatkan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta," ungkap Djarot.
Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017