Pelaksanaan tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Selasa, menyebutkan, untuk lahan sudah tersedia seluas 50 hektare.
"Perusahaan kebun teh disana sudah habis izin HGU, Pemerintah Bengkulu sendiri juga punya saham di sana, saat pengajuan saya tolak perpanjangan kalau tidak memberikan 50 hektare untuk buat destinasi wisata baru," kata dia.
Pihak perusahaan lanjut Rohidin telah menyetujui, saat ini segera akan dibangun sejumlah infrastruktur yang akan dikelola bersama oleh pemerintah daerah, perbankan dan pihak terkait lainnya.
"Jadi setiap pemerintah daerah diberi satu hektare untuk dibuat villa, dengan model yang ditentukan, bukan bangunan-bangunan biasa seperti cottage atau guest house, begitu juga yang dikelola perbankan," kata dia lagi.
Sisa lahan akan mempertahankan bentuk dari kebun teh, dan disamping perkebunan juga akan dibangun perumahan untuk buruh tani pemetik teh.
"Nanti buruh pemetik teh akan kredit KPR untuk perumahan yang telah disediakan, dari sisi wisatanya turis akan merasakan alam yang sejuk dan indah dengan perkebunan teh dengan perkampungannya, jika sudah terealisasi ini akan menjadi salah satu daya tarik wisata Bengkulu," ucapnya.
Bengkulu lanjut dia perlu mengeksplorasi peluang-peluang wisata baru untuk memperkaya destinasi, sehingga pelancong memiliki pilihan yang cukup banyak jika berkunjung ke daerah yang terkenal dengan bunga Rafflesia ini.
"Tetapi ini harus digarap serius, tidak cukup hanya pemerintah daerah, tetapi juga stakeholder, dan yang terpenting masyarakat. Semua upaya pemerintah akan semakin mudah jika ada dukungan positif masyarakat," ujarnya.
Pewarta: Boyke LW
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017