"Kasus ini harus ditindaklanjuti lebih jauh, kita akan panggil pihak bank yang beroperasi di Kalsel," kata Rachmat di Banjarmasin, Senin.
Hal itu diungkapkan Kapolda kepada wartawan saat ekspos tersangka dan barang bukti komplotan pembobol ATM di Mapolda Kalsel.
Menurut Rachmat, selain meningkatkan sistem pengamanan di mesin ATM, dia juga berharap seluruh CCTV atau kamera pengintai di ruang mesin ATM bisa terkoneksi dengan Polda atau Polres setempat.
Hal itu dimaksudkan agar setiap tindak pidana yang terjadi bisa segera diketahui dan polisi cepat bergerak menangkap pelaku.
Adapun komplotan penjahat dengan modus ganjal mulut lubang mesin ATM dengan tusuk gigi tersebut ditangkap tiga orang. Mereka adalah Heprigus Kurniawan (34), Iwan Palestra (29), dan Ahmad Gafuri (45).
Para tersangka asal Provinsi Jambi itu ditangkap oleh Unit Resmob Polda Kalsel dan Satreskrim Polres Banjar di Samarinda, Kalimantan Timur pada Selasa (22/8) lalu. Ketiganya pun ditembak di kedua kakinya karena mencoba kabur saat diangkap.
Komplotan ini beraksi di berbagai lokasi di Kalsel sebelum kabur ke Kaltim. Di antaranya ada laporan polisi di Polsek Gambut, Polres Banjar pada 10 Agustus 2017 dengan menggondol uang Rp 65 juta dari mesin ATM Bank Mandiri SPBU Gambut.
"Terungkapnya modus operandi ganjal ATM ini kami harapkan masyarakat lebih berhati-hati lagi, apabila ada orang yang menawarkan bantuan patut dicurigai dan pastinya cek terlebih dahulu mulut lubang kartunya sebelum bertransaksi," ucap Dirreskrimum Kombes Pol Sofyan Hidayat didampingi Kasubdit 3 Jatanras AKBP Afebrianto Widhi Nugroho menambahkan.
Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017