Jayapura (ANTARA News) - Independent Group Supporting The Special Autonomous Region of Papua Within The Republic of Indonesia (IGSSARPRI), sebuah kelompok independen pendukung keutuhan Papua dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 12-24 Mei 2007 berada di Amerika Serikat dan Inggris untuk mensosialisasikan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus ) bagi Provinsi Papua. "IGSSARPRI, sebagai suatu wadah LSM, yang awalnya berbasis di Papua Nugini berada di AS dan Inggris untuk mempromosikan status Otsus dan UU Nomor 21 Tahun 2001 yang dinilai sebagai solusi politik yang fair bagi rakyat Papua dalam bingkai NKRI," kata Ketua Badan Pelindung dan Penasehat IGSSARPRI, Franzalbert Joku kepada ANTARA News di Jayapura, Minggu.LSM ini sedang menunggu kehadirannya secara resmi di Indonesia setelah mendapatkan restu dari Jakarta.Dia menyatakan rasa puasnya atas keberhasilan misi yang dipimpinnya itu dalam melakukan sosialisasi Otsus Papua di mancanegara. "Saya sangat puas dengan dialog yang intens, terbuka dan produktif bersama anggota Konggres AS asal Samoa Tuan Eni Faleomavaega di Capitol Hill, Washington DC pada 22 Mei lalu," katanya.Franzalbert Joku mengakui kalau pertemuan delegasi yang dipimpinnya dengan Tuan Eni, yang berlangsung selama sekitar dua jam, mendapat sambutan sangat positif, diwarnai sentuhan-sentuhan persahabatan dan kekeluargaan. Pertemuan itu, lanjutnya, berakhir dengan lahirnya suatu konsensus yang jelas dan tegas yaitu bahwa otonomi khusus bagi Papua merupakan langkah maju yang nyata dan sangat tepat bagi masyarakat Papua dan hal itu memerlukan dukungan serta komitment dari semua pihak, baik masyarakat, pemimpin-pemimpin di Papua, Pemerintah Indonesia serta masyarakat internasional. "Kami bersepakat pula agar hubungan kerjasama antara kantor anggota Konggres AS dan IGSSARPRI dipelihara dan dilanjutkan supaya UU Otsus Papua dapat diterapkan secara konsekuen sehingga masyarakat Papua dapat merasakan adanya keterlibatan langsung dalam pemerintahan sendiri dan menikmati kesejahteraan dari hasil pembangunan yang dijalankannya," katanya. Pada pertemuan itu digagaskan usulan agar pembangunan Papua dilandasi aspek transparansi, efisiensi dan akuntabilitas pemerintahan yang bersih dan berwibawa sehingga implementasi otonomi khusus dapat berjalan secara lebih efektif dan terarah. Selanjutnya, kata Joku, pihaknya juga menyampaikan kepada masyarakat di internasional bahwa Papua akan tetap berada dalam bingkai NKRI apabila UU Otsus itu dilaksanakan secara nyata melalui penciptaan system administrasi pemerintahan yang tertib dan efektif serta berdsungguh-sungguh membangun infrastruktur, pendidikan dan kesehatan di kampung-kampung. Delegasi IGSSARPRI juga mengikutsertakan Fibiolla Ohei, deputi bidang perempuan dan pemuda dan Smion Nichalas Messet, deputi untuk kawasan Asia yang berkesempatan beraudiensi dengan penasehat politik senior dari stafnya Senator Barack Obama, seorang politisi bintang AS yang sekarang berusaha keras merebut pencalonan Presiden AS asal Partai Demokrat dalam Pilpres yang akan berlangsung tahun depan. Staf ahli Obama, dalam arahannya, mengatakan bahwa Senator yang mewakili negara bagian Illinois itu sangat mendukung proses penerapan otonomi khusus dan pembangunan di Papua serta keutuhan Papua dalam bingkai NKRI. Franzalbert Joku menyatakan rasa puasnya atas respons positif sewaktu memberikan presentase di Chatham House, salah satu forum intelektual sedunia yang berkedudukan di London, sebelum delegasinya bertolak ke AS. "Pertemuan kami dengan pejabat tinggi Deplu Inggris- Foreign and Commonwealth Office - juga sempat berlangsung dalam suasana keterbukaan dan saling mendukung," katanya. Joku mengatakan, pemerintah dan negara Inggris tetap memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung integritas wilayah dan pembangunan di Papua sebagai daerah otonom khusus di dalam bingkai NKRI.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007