Jakarta (ANTARA News) - Badan Geologi Kementerian ESDM telah menuntaskan kegiatan akuisisi seismik dua dimensi (2D) yang menjadi target pada 2017.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rida Mulyana di Jakarta, Senin mengatakan pada 2017, pihaknya menargetkan kegiatan akuisisi seismik 2D wilayah laut di tiga lokasi yakni Arafura, Selaru, dan Pulau Buru.
"Kegiatan akuisisi seismik 2D itu telah tercapai 100 persen pada semester pertama 2017 ini," kata Rida Mulyana.
Menurut dia, pada 2017, ada 15 target kegiatan migas yang meliputi tiga lokasi survei kemigasan, sembilan lokasi wilayah kerja (WK) migas, dan tiga lokasi akuisisi seismik 2D.
Untuk survei kemigasan maupun rekomendasi WK migas, lanjutnya, sama-sama telah mencapai sebesar 55 persen.
Sementara, sepanjang 2016, Badan Geologi telah merekomendasikan sembilan WK migas dengan fokus di bagian timur Indonesia, yang sebagian besar di daerah perintis (frontier).
Rida juga mengatakan untuk kegiatan nonmigas, ada 52 wilayah prospek panas bumi, batubara, dan mineral yang menjadi target pada 2017.
"Kami udah menggarap 34 wilayah di antaranya atau telah mencapai 65 persen," ujarnya.
Sedangkan, rekomendasi wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) batubara telah mencapai 36 persen dari target 11 rekomendasi.
Rida menambahkan sampai semester pertama 2017, pihaknya telah melelang 250 titik pengeboran sumur bor untuk air bersih yang menjadi target sepanjang 2017.
"Target pengerjaannya hingga semester pertama sudah mencapai 47,8 persen," katanya.
Menurut dia, kendala di lapangan antara lain masih terbatasnya penyedia pengeboran di Indonesia, risiko penemuan air bersih yang masih tinggi, dan pembebasan lahan.
Terkait mitigasi kebencanaan geologi, menurut Rida, aplikasi "multiplatform application for geohazard mitigation and assesment" (MAGMA) telah masuk Top 40 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional dan diakui dunia internasional.
"Dengan aplikasi ini mitigasi kebencanaan geologi dapat dideteksi sedini mungkin, sehingga dapat dimanfaatkan untuk penerbangan, BMKG, dan lainnya," lanjutnya.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017