Jakarta (Antara) - Menjelang Hari Raya Idul Adha yang akan jatuh pada Jumat, 1 September 2017, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga menyiagakan kembali Tim Siaga Sapta Taruna pada posko-posko yang berada di jalur mudik guna membantu kelancaran lalu lintas. Tim Siaga Sapta Taruna akan bertugas mulai tanggal 30 Agustus hingga 3 September 2017.


Posko tim akan dilengkapi dengan peralatan, material dan alat berat untuk mengantisipasi kerusakan jalan maupun terjadinya bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi jalan.


Tim Siaga Sapta Taruna sebelumnya diaktifkan pada saat arus mudik dan arus balik Idul Fitri akhir Juni lalu. "Kami aktifkan kembali posko dan Tim Siaga Sapta Taruna yang sudah kami bentuk saat membantu kelancaran arus mudik Idul Fitri kemarin. Ke depannya, juga akan aktif saat peringatan hari besar lainnya, seperti Natal dan Tahun Baru," jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.


Masyarakat juga dapat berpartisipasi menyampaikan informasi kerusakan jalan dengan menghubungi Call Center 0812-8383-5757. Pengguna jalan juga dapat melaporkan kondisi jalan melalui “Aplikasi Jalan Kita" yang dapat diunduh di playstore maupun appstore.


Menteri Basuki juga menyampaikan bahwa jalur Pantura masih tetap menjadi jalur utama arus mudik dan balik. Namun demikian, untuk Jalan tol Brebes-Gringsing yang dibuka darurat pada Lebaran Juni 2017 lalu, kali ini tidak dibuka selama masa libur Idul Adha, guna memberi ruang waktu yang memadai bagi penyelesaian pekerjaan pembangunan jalan tol.


Kementerian PUPR menargetkan bahwa pada Lebaran Idul Fitri tahun 2018 mendatang, tidak ada lagi jalur darurat untuk Tol Brebes - Gringsing. Pada akhir tahun 2018, diharapkan seluruh Tol Trans Jawa sudah tuntas tersambung.


Dengan tidak adanya jalan tol darurat yang dibuka, Menteri Basuki akan mengoptimalkan jalan nasional dan jalur alternatif. Selain itu empat flyover perlintasan kereta yang berada di ruas jalan Pejagan-Prupuk yaitu Dermoleng, Klonengan, Kesambi dan Kretek bisa dilalui dengan aman dan nyaman karena telah rampung seluruhnya.


Menteri Basuki juga menghimbau dan memohon kerjasama masyarakat untuk merayakan Idul Adha di kota masing-masing, karena durasi liburan yang pendek, selain itu Pemerintah juga tidak mengeluarkan ketetapan libur bersama untuk Idul Adha tahun 2017 ini.


Sementara itu Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto mengatakan bahwa masyarakat memiliki harapan besar terhadap kondisi jalan dan kelancaran arus kendaraan dikarenakan pada arus mudik lebaran Idul Fitri dua bulan lalu dinilai cukup sukses. Oleh karena itu, Ditjen Bina Marga juga akan menghentikan sementara pelaksanaan penanganan jalan dan memindahkan alat berat agar tidak menganggu laju kendaraan yang melintas.


“Saya juga minta, teman-teman Balai Ditjen Bina Marga bekerja sama dengan Balai Wilayah Sungai, Ditjen Sumber Daya Air untuk menangani jikalau terjadi banjir yang menggenangi jalan. Berikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, jangan kecewakan pengguna jalan,” kata Arie.


Antisipasi Titik Rawan Kemacetan


Titik rawan kemacetan antara lain ada pada ruas jalan tol Jakarta-Cikampek karena adanya pelaksanaan pembangunan MRT, kereta cepat dan jalan tol layang Jakarta-Cikampek II. Untuk mengantisipasi kepadatan yang terjadi, Kementerian PUPR telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, serta PT Jasa Marga untuk pengalihan kepadatan arus kendaraan dari jalan tol Jakarta-Cikampek ke jalan arteri nasional yang kondisinya baik.


Untuk mencegah kemacetan di Jalan Bekasi menuju Karawang, rencananya akan dilakukan penutupan 11 putaran balik (U-Turn) di ruas jalan tersebut.

Ruas jalan akses menuju kawasan wisata di daerah Banten dan Jawa Barat juga mendapat perhatian. Jalan tersebut antara lain menuju Anyer, Puncak, Pelabuhan Ratu dan Ciwidey dimana kondisinya saat ini relatif baik.

Arie menyebutkan masyarakat memiliki harapan besar atas kondisi jalan yang baik dan arus kendaraan yang lancar, karena pada pelaksanaan pengaturan arus mudik lebaran Idul Fitri dua bulan lalu dinilai cukup sukses. Ditjen Bina Marga juga akan menghentikan sementara pelaksanaan penanganan jalan dan mengevakuasi alat-alat berat dari badan jalan agar tidak menganggu laju kendaraan yang akan melintas.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017