Banda Aceh (ANTARA News) - Hujan turun dengan intensitas ringan telah mengakibatkan kabut menyelimuti wilayah udara di Banda Aceh dan sekitarnya, serta memperpendek jarak pandang.
"Saya heran, kenapa tiba-tiba jarak pandang cuma bekisar 200 meter di daerah ini. Setelah hujan turun mengguyur," ucap Salahuddin (26), warga setempat di Banda Aceh, Ahad.
Jarak pandang terpantau turun atau cuma berkisar 200 hingga 250 meter, sehingga laju kendaraan bermotor terlihat pelan seperti yang terjadi di Jalan Nyak Makam dan Jalan Nyak Arief.
Terutama menjelang petang, hingga malam hari di ibu kota Provinsi Aceh dengan julukan Kota Serambi Mekkah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh telah memberi informasi, hujan dengan intensitas sedang dan lebat dapat disertai petir serta angin kencang pada beberapa daerah di Aceh termasuk Banda Aceh.
"Kami, pelan lah. Kabut seperti ini, membuat jarak pandang terbatas. Mana berani saya pacu kendaraan dengan kecepatan tinggi," ucap Hendra Siregar, supir pribadi mobil.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang, Zakaria mengakui, hujan ringan telah menimbulkan kabut seperti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Aceh.
"Bila saya lihat, ini bukan kabut asap. Tetapi lebih ke fog. Kalau kelembaban udara yang kurang dari 94 persen, maka disebut dengan haze (kabut)," jelasnya.
"Kelembaban udara haze antara 90 sampai 94 persen, dan jika kabut asap di bawah 80 persen kelembaban udara," katanya.
Pewarta: M Said
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017