Balikpapan (ANTARA News) - Kericuhan terjadi dalam Musyawarah Nasional Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) IV di Hotel Novotel Balikpapan, Kaltim, Sabtu terlihat dari aksi saling teriak dalam ruang rapat sampai digelar rapat tandingan di Hotel Bahtera Balikpapan, dengan pimpinan rapat Ronggur Sihombing. Dilaporkan di Balikpapan, Sabtu bahwa kericuhan itu berawal ketika digelar pembahasan Komisi A mengenai formatur kepengurusan Ikadin. Sebagian anggota menilai bahwa rapat itu tidak demokratis karena mengabaikan mayoritas pendapat anggota, yakni penolakan adanya formatur tunggal. Buntut ketidakpuasan itu menyebabkan beberapa anggota Ikadin berteriak-teriak dalam ruangan rapat. Sebagian anggota "walk out" dan menggelar rapat tandingan di Hotel Bahtera Balikpapan, dengan pimpinan rapat Ronggur Sihombing. Dari hasil rapat Ikadin tandingan di Hotel Bahtera, terpilih secara aklamasi Ketua Umum DPD Ikadin periode 2007-2011, yakni Teguh Samudera dan Roberto Hutagalung sebagai Sekjen. Menurut Ronggur Sihombing yang mereka lakukan itu (rapat tandingan) adalah melanjutkan Munas Ikadin yang ada, bukan membuat Munas baru. "Karena dalam Ikadin ini merupakan wadah perjuangan profesi, dan ini kita tidak lihat di Munas di Novotel karena tida adanya roh tersebut, dengan adanya penzaliman hak serta pemaksaan pendapat," kata Ronggur. Sementara itu, Teguh Samudera, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Ikadin versi "Hotel Bahtera" mengatakan dengan terpilihnya ia akan langsung melakukan konsolidasi program terutama dengan memberikan pelayanan kepada anggota dengan menyiapkan kantor beserta kelengkapannya. "Nama untuk kepengurusan ini tetap Ikadin, karena Ikadin adalah milik kita," kata Teguh. Ia mengklaim sempat dihubungi oleh Adnan Buyung Nasution yang memintanya untuk bekerja dengan jujur. Otto Kembali Terpilih Munas Ikadin di hotel Novotel tetap melakukan pemilihan, dengan menetapkan kembali Otto Hasibuan sebagai Ketua Umum periode 2007-2011, sebelumnya Otto telah menjabat Ketua Umum Ikadin periode 2003-2007.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007