Beijing (ANTARA News) - Otoritas China mengeluarkan peringatan bahaya Topan Parkhar yang berpotensi menyebabkan tanah longsor di kawasan pesisir Provinsi Guangdong, Minggu.

Pusat Meteorologi Nasional China (NMC) mengeluarkan tanda oranye bagi topan Parkhar pada Sabtu (26/8) pukul 18.00 waktu setempat (17.00 WIB).

Pada Jumat (25/8) malam, NMC masih menandainya dengan warna kuning pada topan tersebut.

Parkhar terlihat melintas di atas perairan Laut China Selatan atau sekitar 670 kilometer dari Taishan, Provinsi Guangdong, Sabtu (26/8) pukul 17.00 waktu setempat, dengan kekuatan angin 23 meter per detik, demikian data NMC sebagaimana dikutip Kantor Berita Xinhua.

NMC memperkirakan badai itu mengarah ke barat daya hingga menyebabkan tanah longsor di Kota Shenzhen dan Kota Yangjiang, Provinsi Guangdong, pada Minggu.

Kemudian berubah arah menuju barat ke Daerah Otonomi Guangxi Zhuang dengan kekuatan yang mulai melemah.

Para pengamat cuaca dari sejumlah provinsi di Guangdong, Guanxi, Hainan, dan Fujian memperkirakan akan terjadi hujan dalam beberapa hari ke depan.

Otoritas China membedakan tingkat bahaya topan dari segi warna, yakni merah yang menunjukkan tingkat sangat bahaya, diikuti oranye, kuning, dan biru.

Hingga berita ini diturunkan Kota Beijing diguyur hujan sejak pukul 03.30 waktu setempat.

Topan Parkhar merupakan topan kedua pada pekan ini setelah topan Hato yang menewaskan puluhan orang di wilayah China selatan.

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017