Bandung (Antara) -- Setelah menempuh perjalanan sejauh 2,2 km dari Gedung Sate, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang menggunakan Kareta Pancasila dalam Karnaval Kemerdekaan Pesona Parahyangan Tahun 2017 berhenti dan kemudian menyaksikan karnaval dari Taman Vanda Bandung.


Presiden dan rangkaian karnaval yang bertolak dari Gedung Sate pada pukul 14.20 WIB itu tiba di Taman Vanda pada pukul 15.30 WIB.


Presiden yang mengenakan beskap ungu dan ikat kepala Makuta Sinatria serta kudjang naga salapan lobang didampingi Ibu Iriana yang tampil anggun dengan kebaya berwarna ungu menyaksikan karnaval dari podium yang telah disediakan.


Para peserta karnaval tersebut kemudian melanjutkan perjalanan hingga alun-alun Bandung yang berjarak 3 km dari Taman Vanda sehingga total jarak yang ditempuh oleh peserta karnaval adalah 5,2 km.


Selain menyaksikan karnaval, Presiden juga mempersilakan warga Bandung yang berada di taman tersebut untuk berswafoto dengan dirinya. Tampak sejumlah warga sabar mengantri.


Dalam kesempatan tersebut, Presiden dan Ibu Iriana pun sempat berfoto bersama dengan beberapa peserta karnaval.


Pukul 17.30 WIB, setelah seluruh peserta melewati Taman Vanda, Presiden dan Ibu Iriana meninggalkan lokasi tersebut untuk melanjutkan perjalanan menuju Pangkalan TNI AU Husein Sastranegara Bandung.


Di Husein Sastranegara, Presiden dan Ibu Iriana sempat berfoto bersama dengan semua perangkat Kepresidenan.


"Ini enggak Paspampres, protokol, peliputan, dan wartawan bajunya sama semua," ucap Presiden.


Sementara itu dalam kesempatan terpisah, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan berbagai potensi yang ada dalam kegiatan karnaval kemerdekaan kali ini. Salah satunya adalah membangun nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat Tanah Air.


"Yah banyak sekali, yang jelas ini sebagai basis cultural yang luar biasa dengan kekayaan kita. Kemudian ini membangun kekuatan sosial yang luar biasa seperti solidaritas, toleransi, dan lain-lain, tapi jangan lupa juga politik," ujar Pratikno kepada para jurnalis.


Pratikno pun menyatakan pemerintah akan terus mengajak rakyat Indonesia untuk bekerja sama menghadapi era kompetisi di masa mendatang.


"Kita konsisten ya, pesan kita jelas sebagai bangsa majemuk kita bersama harus melakukan lompatan kemajuan, bersaing dalam persaingan global yang ketat," ungkapnya.


Senada dengan Pratikno, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan bahwa keberagaman merupakan potensi dan juga kunci pengembangan pariwisata. "Tidak ada negara di dunia ini seberagam Indonesia. Tapi kita jangan tenggelam pada keberagaman budaya tanpa mengelola dan mengawasinya," ucap Triawan.


Intinya, lanjut Triawan, potensi sudah dimiliki. "Yang belum adalah pengemasan yang leih baik. Saya harus akui pengemasan kita belum sempurna. Masih banyak yang perlu diperbaiki," kata Triawan.


Turut mendampingi Presiden dan Ibu Iriana menyaksikan karnaval, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017