"Jember bukan hanya punya Jember Fashion Carnaval tetapi Jember juga punya karnaval lainnya dan tidak kalah menarik yakni karnaval tradisional yang sudah lama sejak tahun lalu dibangkitkan kembali," katanya dalam siaran pers yang diterima Antara di Jember, Minggu.
Ribuan peserta baik dari masyarakat umum dan sejumlah instansi mengikuti Karnaval Pandhalungan Show dengan rute sepanjang 5 kilometer di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (26/8) sore hingga malam hari.
"Bangkit dengan mengangkat budaya Pandhalungan, maka saya berharap karnaval tradisional ini dapat mengangkat suatu potensi khas daerah Kabupaten Jember," ucap bupati perempuan pertama di Jember itu.
Faida mengaku senang dan bangga atas partisipasi generasi muda yang turut serta dalam karnaval, sehingga diharapkan karnaval tersebut menjadi kesempatan marketing pemasaran produk-produk lokal.
"Saya yakin ke depan karnaval ini dapat menjadi lebih baik dan menjadi satu dari festival kebanggaan yang mampu mengundang wisatawan dari dalam maupun luar negeri," tuturnya.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Jember Dedi M Nurahmadi mengatakan Karnaval Jember Pandhalungan menempuh rute yang sama seperti tahun sebelumnya yakni sepanjang 5 kilometer dengan start dan finish di halaman gedung serba guna Kaliwates.
"Karnaval itu diikuti sebanyak 9.553 peserta yang terbagi dalam 64 defile di antaranya terdapat defile kehormatan yang menjadi defile pertama terdiri dari para pejabat Pemkab Jember, Paskibraka dan masyarakat yang terdiri dari 31 regu defile kecamatan, 26 regu defile organisasi perangkat daerah, dan dua regu defile sekolah," katanya.
Ia menjelaskan kegiatan karnaval itu bertujuan untuk memperingati dan memeriahkan HUT ke-72 Republik Indonesia, serta mensosialisasikan produk unggulan, pengembangan, dan pembangunan Kabupaten Jember.
"Masing-masing defile organisasi perangkat daerah dan kecamatan mengangkat potensi daerah yang juga sekaligus menjadi hiburan bagi masyarakat Kabupaten Jember," ujarnya.
(Baca: Triawan Munaf ingin pengemasan karnaval lebih baik)
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017