"Wisatawan Jepang ke Bali bertambah 2.241 orang atau 2,41 persen dari 109.424 orang pada semester I-2016 menjadi 112.065 orang pada semester I-2017," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, masyarakat Jepang yang berwisata ke Bali mampu memberikan kontribusi sebesar 3,99 persen dari total wisman ke Bali sebanyak 2,811 juta orang selama semester I-2007, meningkat 539.681 orang atau 23,76 persen dibanding semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 2,271 juta orang.
Dengan demikian negeri matahari terbit itu menempati peringkat kelima dari sepuluh negara terbanyak memasok wisman ke Pulau Dewata setelah Tiongkok, Australia, India dan Inggris.
"Mereka datang sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai, Bali, hanya 411 orang melalui laut dengan menumpang kapal pesiar," ujar Adi Nugroho.
Padahal tahun-tahun sebelumnya kunjungan masyarakat Jepang ke Bali menempati peringkat kedua setelah Australia, namun belakangan ini terus melorot dengan semakin banyaknya wisatawan India dan Tiongkok berwisata ke Bali.
Kedua negara itu mengalami lonjakan yang signifikan masing-masing 39,90 persen dan 59,02 persen sehingga Tiongkok mampu menampati peringkat teratas dan India posisi ketiga dari sepuluh negara terbanyak mendatangkan turis ke Bali.
Adi Nugroho menambahkan, sementara Taiwan berada pada peringkat sembilan dengan mendatangkan 73.941 orang selama semester I-2017, meningkat 8.808 orang atau 13,52 persen dibandingkan semester yang sama tahun sebelumnya tercatat 65.133 orang.
Wisatawan Taiwan datang ke Bali juga kebanyakan melalui Bandara Ngurah Rai Bali, meskipun belum ada penerbangan langsung dari negara tersebut dan hanya 34 orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Wisatawan Jepang dan Taiwan dalam menikmati liburan di Bali umumnya sangat tertarik dengan keunikan seni budaya, bahkan beberapa orang di antaranya mempelajari tabuh dan tari Bali.
Pewarta: IK Sutika
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017