Las Vegas (ANTARA News) - Pertarungan yang hampir mustahil terjadi akhirnya terwujud Sabtu malam waktu AS atau Minggu pagi WIB esok ketika legenda tinju Floyd Mayweather ditantang jago tarung bebas yang sekaligus bintang UFC, Conor McGregor, dalam adu jotos lintas cabang di Las Vegas, Amerika Serikat.

Mayweather yang menggenggam predikat juara dunia tinju dalam lima kelas tinju akan menghadapi bintang UFC Conor McGregor yang hijrah ke tinju dari MMA demi pertarungan yang sudah dia idam-idamkan sejak 2015.

Dua tahun kemudian impiannya terwujud berkat dorongan besar para pengguna media sosial yang ingin mewujudkan pertarungan nyaris mustahil itu.

"Ini pertarungan yang ingin dilihat para penggemar," kata Mayweather dalam laman ESPN. "Saya sudah berbicara dengan tim saya dan bilang bahwa tarung Mayweather-McGregor akan menjadi pertarungan terbesar dalam sejarah. Itulah alasan kami di sini untuk mengubahnya ke realitas."

Floyd Mayweather (49-0, 26 KO) vs Conor McGregor (0-0)

Mayweather sudah berusia 40 tahun, dan selama dua tahun pensiun dari ring tinju. Mayweather tengah mempertaruhkan rekor sempurna dia dalam tinju, selain warisan Hall of Fame cemerlangnya. Semua ini bisa rusak dalam semalam hanya oleh pertarungan sensasional antara si jago tinju melawan si jago tarung bebas.

Seandainya McGregor (29) yang berasal dari Irlandia, menang, maka ini akan hal paling memalukan dalam sejarah olah raga. Paling tidak sama dengan ketika Buster Douglas meng-KO Mike Tyson, saat petinju meng-KO petinju.

Tapi kini lain karena McGregor bukan petinju. Tak ada jalan dia bisa masuk jajaran elite tinju dunia secara instan, hanya dalam semalam. Sebaliknya, Mayweather yang berasal dari keluarga petinju, telah bertinju sepanjang hidupnya. Untuk itu pula para pengamat tidak menjagokan McGregor. Mengenai hal ini McGregor justru terlecut, "pasti ini memotivasi saya."

Bayaran selangit!

Banyak kalangan memprediksi pemasukan dari tarung akbar ini akan melewati pemasukan pada 2015 ketika Mayweather dijajal Manny Pacquiao. Saat itu total pemasukan didapat adalah 600 juta dolar AS, penjualan pay-per-view 4,6 juta dolar AS dan dari ring tinju 72,2 juta dolar AS.

Tarung akbar nan sensasional ini juga melewati rekor pasar taruhan 2015 ketika saat itu 50 juta dolar AS dipertaruhkan di pasar taruhan, tapi sekarang ini angkanya diperkirakan melewati angka 60 juta dolar AS.

Pertarungan ini akan disaksikan di lebih dari 200 negara dan wilayah. Mayweather diperkirakan akan mendapatkan bayaran lebih besar dari 250 juta dolar AS yang diperolehnya saat menghadapi Pacquiao, sedangkan McGregor akan diganjar lebih dari 100 juta dolar AS yang pernah dia dapatkan dari UFC.

Tinju vs tarung bebas MMA

McGregor tampil tanpa beban, Jika dia kalah, maka sudah sepantasnya harus kalah karena dia bukan petinju. Namun, jika menang, maka akan sangat memalukan dunia tinju dan status Mayweather sendiri.

Oleh karena itu Mayweather berjanji meng-KO lawannya itu sehingga dunia tinju tidak dipermalukan. "Tinju itu legenda, dan tinju ada di sini untuk tetap ada," kata Mayweather.

50-0?

Ketika Mayweather pensiun pada 2015 setelah membungkam Andre Berto, dia punya catatan menang-kalah 49-0, sehingga dia sudah sekelas dengan legenda tinju kelas berat Rocky Marciano.

Sepertinya Mayweather akan mengubah catatannya itu menjadi 50-0. Alasannya, dia tak pernah padam bermimpi melewati catatan Marciano. "Saya tak fokus ke petinju yang lain, tapi saya mengapresiasi siapa pun petinju yang meratakan jalan saya ke tempat di mana saya berada," kata Mayweather.

Tetap ada aturan

Salah satu pertanyaan terbersit dari pertarungan sensasional ini adalah apa yang terjadi jika McGregor menggunakan cara-cara seperti umum dilakukan petarung bebas MMA lainnya, yakni menyikut atau menendang.

Pertanyaan ini langsung terjawab bahwa karena ini adalah pertarungan tinju, maka pukulan selain dari tangan adalah pelanggaran sehingga si pelanggar akan dikenai hukuman.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017