Tidak ada hujan abu yang disebabkan aktivitas Merapi

Yogyakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memastikan bahwa hujan abu tidak terjadi di Yogyakarta hari ini, yang ada hanya kabut akibat kelembapan udara yang tinggi.

"Kami pastikan tidak ada hujan abu. Kabut ini normal terjadi di musim pancaroba," kata Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Agus Sudaryatno saat dihubungi di Yogyakarta, Sabtu.

Kabut menyelimuti wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta menurut pantauan cuaca BKMG Yogyakarta pada 26 Agustus 2017 pukul 06.00 - 07.00 WIB.

Pada waktu yang bersamaan beredar berita erupsi Merapi di media sosial, mengutip pemberitaan Antara mengenai peristiwa erupsi Merapi pada 2010.

"Tingginya kabut juga disebabkan tidak adanya awan yang menghalangi sinar matahari ke Bumi. Dengan demikian penguapan menjadi lebih cepat serta memunculkan titik-titik air yang tipis seolah-olah seperti debu," kata dia.

Prakirawan cuaca BMKG Yogyakarta Sigit Hadi Prakosa memastikan saat ini wilayah Yogyakarta berkabut dan berdasarkan hasil pengukuran kelembapan udara di Stasiun Geofisika dan Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta pada pukul 07.00 WIB mencapai 96 hingga 99 persen.

"Artinya kandungan uap air di udara sangat tinggi," kata dia.

Sigit mengatakan kabut akan hilang seiring dengan penyinaran matahari.

Komandan Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Wahyu Pristiawan juga mengatakan Gunung Merapi saat ini dalam kondisi aman.

"Tidak ada hujan abu yang disebabkan aktivitas Merapi," kata Pristiawan.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017