"Jabar harus mendongkrak kembali karena UMR di Jabar sudah terlalu tinggi," kata Bambang usai kuliah umum bertemakan "Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi" di Kampus ITB, Kota Bandung, Jumat.
Ia menuturkan, dulu Provinsi Jabar memiliki tawaran upah minimum yang sesuai sehingga banyak investor yang datang untuk berinvestasi di sektor industri.
Namun saat ini, kata dia, investor cukup berat berinvestasi di Jabar, sehingga mulai bergeser memilih berinvestasi ke provinsi lain.
"Sekarang bergerak ke provinsi yang lebih rendah (upah)," katanya.
Menurut dia, persoalan itu harus menjadi tantangan bagi Jabar untuk mampu melakukan tindakan yang dapat memberikan nilai lebih bagi investor.
Jabar, lanjut dia, tidak harus mengandalkan industri seperti tekstil dan garmen, tetapi harus menunjukkan potensi industri lainnya.
"Kalau upah tidak mungkin diturunkan, harus ada orientasi mungkin jangan labor intensive, tapi lebih ke capital intensive," katanya.
(U.KR-FPM/I007)
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017