Malang (ANTARA News) - Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) masih terus mendalami kasus aparatur sipil negara (ASN) Kota Batu yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT), Kamis (24/8) malam.
Kabid Operasi Satgas Saber Pungli Brigjen Pol Widiyanto Poesoko di Batu, mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendalaman atas OTT dengan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp25 juta. "Untuk penyelidikan lebih lanjut, kami akan memanggil sejumlah saksi tambahan untuk dimintai keterangan, terutama dari lingkungan Pemkot Batu," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya masih belum menetapkan sebagai tersangka kepada pegawai di lingkungan Pemkot Batu yang terjaring OTT dugaan pungutan liar tersebut. Hanya saja, Widiyanto enggan menyebutkan nama-nama yang bakal dimintai keterangan tersebut.
Mengenai tempat pemeriksaan bagi pihak-pihak yang akan dimintai keterangan tersebut, Jenderal bintang satu itu mengatakan akan dilakukan di Mapolres Batu. "Paling tidak ada empat petugas gabungan Satgas Saber Pungli yang dikerahkan dalam OTT ini," ucapnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan Satgas Saber Pungli Kota Batu yang dikomandani Waka Polres Batu Kompol Nurmala. Sekarang kami masih mendalami kasus ini, sebab dari keterangan pelapor sementara, pungutan liar itu dilakukan sebanyak 18 kali selama 2017," katanya.
Menyinggung pelaku yang terjaring OTT, Widiyanto mengaku ada tiga orang yang saat ini diamankan oleh Satgas Saber Pungli Mabes Polri dengan Saber Pungli Kota Batu. Tiga orang tersebut adalah pejabat dari Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Cipta Karya Kota Batu.
Untuk sementara, katanya, barang bukti masih uang sebesar Rp25 juta. "Untuk selebaran yang beredar luas terkait adanya pengeluaran PT Gunadharma Anugerahjaya untuk oknum pejabat itu masih diperiksa karena selebaran itu belum tentu benar. Yang pasti, masih kami dalami," ujarnya.
Selebaran yang beredar luas terkait pungutan liar yang dilakukan oknum pejabat di lingkungan Pemkot Batu itu menunjukkan dana yang dikeluarkan oleh PT Gunadharma Anugerahjaya sekitar Rp800 juta. Dalam selebaran itu, pengeluaran dana ditujukan ke Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan tahun 2016, yang saat ini berganti menjadi Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Cipta Karya.
Satgas Saber Pungli Mabes Polri yang dipimpin Kepala Bidang Operasi Satgas Saber Pungli Mabes Polri Brigjen Widiyanto Poesoko melakukan OTT di lingkungan Pemkot Batu, Kamis 24/8) malam. Dalam OTT itu berhasil mengamankan dua pegawai di lingkungan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Cipta Karya (DPKPPCK) Kota Batu.
Untuk menangkap tangan pelaku, Satgas Saber Pungli memantau sejak pukul 10.00 WIB (Kamis, 24/8) dan baru OTT sekitar pukul 19.00 WIB. Operasi dilakukan setelah mendapatkan laporan yang mengaku kontraktor beberapa proyek untuk Pemkot Batu. Kontraktor dalam laporannya di Mabes Polri mengaku dimintai pungutan.
Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017