London (ANTARA News) - Tak mungkin Amerika Serikat dan sekutunya dapat menang dalam perang di Irak, kata seorang mantan komandan Angkatan Darat Inggris, Jumat, saat ia menyerukan penarikan tentara tersebut. Jenderal Sir Michael Rose, yang mengomandani Pasukan Perlindungan PBB di Bosnia-Herzegovina dari 1994 sampai 1995, mengatakan pasukan koalisi di Irak menghadapi situasi yang tak mungkin. "Tak mungkin kita akan menang dalam perang itu dan (kita mesti) menarik serta mengakui kekalahan karena kita akan kalah di tingkat yang lebih penting jika kita tak melakukannya," katanya. Meskipun pasukan koalisi tak dapat semata-mata "memutuskan dan lari", kata Rose, mengumumkan tanggal penarikan akan membantu meredakan kerusuhan antarai masyarakat Sunni, Syiah dan Kurdi. "Beri mereka tanggal dan akan mengejutkan betapa rakyat dan partai politik akan berhenti saling gempur dan mulai bekerja ke arah penyerahan kekuasaan secara damai," katanya. Rose berbicara pada acara tahunan Hay Festival of Literature and the Arts di Hay-on-Wye, di perbatasan Welsh dengan Inggris. Pensiunan jenderal itu, yang telah menulis buku mengenai "American War of Independence", membuat perbandingan dengan konflik 1775-1783 antara Inggris dan Tiga Belas Koloni. Ia berkata, "Bagaimana mungkin satu badan yang kecil dan bertekad sangat kuat, yang terdiri atas kaum perlawanan, pencuri dan pembelot dapat menimbulkan bencana yang demikian berpotensi dan sangat strategis terhadap negara paling tangguh di dunia?" "Jawabannya ialah sangat akrab dengan setiap orang yang mengkaji apa yang sedang terjadi di Irak hari ini," katanya. "Mereka yang tak membaca sejarah terjebak untuk mengulangi kesalahan masa lalu," katanya. Ia mengatakan sekutu di Irak mestinya telah menggelar lebih banyak tentara dan tak menggunakan strategi perang konvensional. "Anda tak dapat menang perang dengan melakukan perubahan rezim tapi dengan mengubah sikap," katanya. Ia mengatakan Irak mestinya berada pada posisi priotas rendah dibandingkan dengan Afghanistan, konflik di Afrika dan pertempuran melawan pelaku teror internasional, demikian AFP melaporkan.(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007