Solo (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi minta penyelesaian proyek kereta api bandara Adi Sumarmo tepat waktu karena menjadi salah satu proyek strategis nasional.
"Solo ini kan destinasi wisata. Sebagai destinasi wisata sudah banyak project strategic nasional, yaitu setiap saat dipantau oleh presiden dan wakil presiden dalam sidang kabinet," katanya di Solo, Jumat.
Oleh karena itu, pihaknya menginginkan agar target yang sudah ditetapkan tidak bergeser, yaitu pembebasan lahan selesai pada tahun ini dan pengerjaan proyek selesai pada tahun 2018.
Mengenai dana, pihaknya sudah mempersiapkan baik itu untuk pembebasan tanah maupun pembangunan.
"Untuk pembebasan tanah saya yakin pak wali punya cara jitu untuk melakukan pembebasan tanah dengan baik dan cepat. Dengan begitu bisa menjadi contoh yang lain. Cepat, bagus, murah," katanya.
Terkait dengan pertemuan Wali Kota Surakarta, pihaknya juga melakukan inventarisasi mengenai masalah yang dihadapi di lapangan.
"Sejauh ini kami apresiasi kerja baik dari Pemkot Surakarta. Meski demikian, harus lebih baik karena administrasi mesti bagus. Dengan ini target penyelesaian bisa tepat waktu, yaitu bulan November 2018 harus sudah selesai," katanya.
Ia mengatakan untuk proses pembebasan lahan, saat ini masih bersifat administratif. Menurut dia, sudah ada persetujuan dari instansi lain, salah satunya Angkatan Udara.
"Sedangkan untuk sosialisasi ke masyarakat kami lakukan pada tanggal 4-8 September. Tanah yang di masyarakat mungkin 70 persen. Selesai proses ini harus bulan Oktober. Tender dipercepat agar sebagian sudah bisa kerja sebelum bulan November," katanya.
Menteri berharap dengan terealisasinya proyek kereta api bandara tersebut dapat mendongkrak angka wisatawan yang masuk ke Solo. Ia mengatakan saat ini Solo memiliki pertumbuhan jumlah penumpang paling tinggi dibandingkan kota lain.
Ia mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan RI, dari jumlah penumpang yang masuk ke Solo di tahun lalu yang mencapai 1,4 juta, saat ini jumlahnya sudah mendekati 2,4 juta penumpang.
"Harapan kami sama dengan Yogyakarta bisa mencapai 8-10 juta penumpang per tahun," katanya.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017