London (ANTARA News) - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI NU) Belanda mengadakan seminar internasional mengenai sertifikasi halal dalam rangkaian menyambut hari ulang tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus hari lahir ketiga organisasi tersebut.
Seminar itu melibatkan Lembaga Pertanian dan Lingkungan Hidup (LPLH) PCI NU Belanda dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Wageningen yang dihadiri para akademisi dan praktisi halal di Eropa yang diadakan di Universitas Leiden, Belanda, kata Wakil Rois Syuriah PCI NU Belanda Fachrizal Afandi kepada ANTARA News, Kamis (24/8).
Kegiatan itu, menurut dia, dilanjutkan dengan diskusi LESBUMI PCI NU Belanda tentang deradikalisasi agama dan budaya populer di Indonesia disertai pemutaran film karya sineas muda NU Nurman Hakim yang berjudul "3 Doa 3 Cinta".
Rangkaian kegiatan ditutup dengan Dzikir Kebangsaan yang akan diadakan Aswaja Center Belanda dan dipusatkan di Masjid Al Hikmah, Den Haag, pada hari Sabtu mendatang (26/8).
Dzikir kebangsaan itu akan diikuti diaspora Indonesia di Belanda dan melibatkan Syuriah PBNU, Prof. Dr. KH Ma'ruf Amin (Rois Aam), yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Miftahul Akhyar (Wakil Rois Aam) dan KH Zulfa Mustofa (Khatib Syuriah).
Di usianya yang masih belia, dikemukakannya, PCI NU Belanda terbukti aktif dalam mengadakan berbagai macam kegiatan selain untuk mempromosikan Islam yang ramah ala Nusantara juga dalam rangka mengemban misi kebangsaan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja juga menjamu rombongan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Aula Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag.
Dubes RI mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan Konferensi Islam Nusantara bulan Maret 2017 dan Seminar Internasional Halalan Thoyyiban di Universitas Wageningen, Belanda, oleh PCI NU.
Hal itu, dinilainya turut membantu meringankan tugas KBRI Den Haag untuk mempromosikan Indonesia sebagai negara beragam yang ramah dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia.
Rois Aam PBNU KH Ma'ruf Amin menyatakan para ulama pendiri bangsa bersepakat bahwa Indonesia adalah Darul Ahdi (negara dengan kesepakatan nasional), sehingga semua warga negara terikat oleh hubungan interdepedensi (muahhadah) dengan sesamanya.
PCI NU Belanda, dinilainya sebagai salah satu duta NU memiliki dua tanggung jawab besar, yaitu Masuliyyah diniyyah (kewajiban keagamaan) dan Masuliyah wathaniyyah (kewajiban kebangsaan).
Oleh karenanya, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu pun mengemukakan, karakter dakwah NU haruslah berdasarkan kesantunan (layyinah), kesukarelaan (tathawwu), tidak memaksa (la ikrahian wa la ijbaran) toleran (tasamuhian), dan tidak memihak/partisan (la ananiyan wa la ashabiyan).
KH Ma'ruf Amin menambahkan agar jajaran PCI NU Belanda dalam menjalankan perannya selalu berpedoman pada ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam), wathaniyah (kebangsaan) dan insaniyah (insani) agar ajaran Islam yang rahmatan lil aalamin (membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta) dapat ditransformasikan dengan baik di kalangan masyarakat Eropa.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017