Denpasar (ANTARA News) - Selama sebulan berlangsungnya Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-29 tahun 2007 akan menampilkan 156 kali pementasan yang dibawakan oleh kelompok (sekaa) utusan dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
Berbagai bentuk ragam kesenian Bali ditampilkan, mulai tradisi, kreasi, pengembangan dan kontemporer, kata Ketua panitia PKB ke-29 tahun 2007, Ir Wayan Subagiarta di Denpasar, Sabtu.
Ia mengatakan, pementasan aneka jenis kesenian merupakan salah satu dari lima agenda PKB yang rencananya dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 16 Juni mendatang.
Pementasan tersebut diawali dengan penampilan sendratari kolosal garapan Pemerintah Propinsi Bali di panggung terbuka Ardha Chandra Taman Budaya Denpasar.
Garapan yang ditata secara apik dengan melibatkan ratusan seniman tabuh dan tari mengangkat cerita gugurnya Niwatakwaca yang akan disaksikan Presiden dan Nyonya Ani Yudhoyono serta sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan para duta besar negara sehabat.
Subagiarta menjelaskan, jadual pagelaran itu diatur sedemikian rupa setiap hari sejak pukul 10.00 hingga 23.00 Wita. Selain penampilan seniman lokal juga tercatat 12 kelompok kesenian mancanegara yang ikut serta memeriahkan aktifitas seni tahunan di Pulau Dewata.
Grup kesenian asing berasal dari Jepang, China, Korea, India, Amerika, Singapura dan Kanada. Mereka selain pentas kelompok juga melakukan kolaborasi dengan seniman Pulau Dewata.
Kehadiran seniman asing di arena PKB menurut Subagiarta secara tidak langsung mampu menumbuhkan sikap moral masyarakat dalam bidang berkesenian serta membangkitkan gairah masyarakat Bali dalam bidang kesenian dan menjalin hubungan kerja sama yang lebih baik.
Subagiarta menjelaskan, PKB yang mengangkat tema "Sura Dhira Jayeng Rat" (aktualisasi kepahlawanan menuju kesejahteraan masyarakat) juga melibatkan pementasan tim kesenian dari 13 kabupaten/propinsi di Tanah Air.
Ke-13 daerah tersebut antara lain Sumba Barat, Jawa Timur, Blitar, Gresik, Kutai Kartanegara, DKI Jakarta, ISI Surakarta, Lampung Timur, Riau, Karanganyar, Sumatera Barat dan Makassar. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007