Samarinda (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Mahyudin menilai pemindahan ibu kota dapat memperkecil disparitas pembangunan yang selama ini terjadi, antara Pulau Jawa dan non-Jawa dan lebih tepat jika dipindahkan ke Pulau Kalimantan.
"Saya dukung 100 persen pemindahan ibukota ke Pulau Kalimantan agar disparitas semakin kecil," kata Mahyudin usai memberikan materi dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR kepada Himpunan Wanita Karya, di Samarinda, Kamis.
Dia menilai pemindahan ibukota ke Pulau Kalimantan agar pembangunan di wilayah Indonesia tengah dapat dipercepat sehingga tingkat ekonomi masyarakat bisa meningkat.
Mahyudin mengatakan posisi Pulau Kalimantan sangat strategis karena berada di tengah Indonesia sehingga ketika pembangunan terjadi secara cepat, bisa berdampak positif bagi daerah di sekitarnya.
"Tujuannya agar pembangunan di wilayah Indonesia tengah dipercepat dan Pulau Kalimantan merupakan tempat ideal karena berada di tengah-tengah Indonesia," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menilai Kalimantan memiliki sumber daya alam sangat melimpah sehingga harus dimanfaat secara baik bagi kemakmuran masyarakat di wilayah tersebut.
Menurut dia, kebijakan menjadikan salah satu wilayah di Pulau Kalimantan sebagai ibukota negara merupakan langkah akselerasi bagi percepatan pembangunan di daerah tersebut.
"Jangan Pulau Kalimantan hanya diambil sumber daya alamnya saja lalu masyarakat tidak mendapatkan hasilnya. Langkah menjadikan Kalimantan sebagai ibukota negara agar ada pemerataan pembangunan," katanya.
Mahyudin juga menyoroti masih tingginya angka gini ratio di masyarakat sehingga menandakan masih tingginya kesenjangan ekonomi.
Menurut dia, tidak bisa ditutupi masih terjadi disparitas pembangunan antara Jawa dengan non-Jawa sehingga menyebabkan angka gini ratio itu meningkat.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017