Jakarta, 24/8 (Antara) -Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara merencanakan pembuatan akses langsung bagi kantor berita Qatar yakni Qatar News Agency (QNA) untuk memperkaya informasi dari Timur Tengah terutama Qatar yang beredar di Indonesia.
Direktur Utama LKBN Antara Meidyatama Suryodingrat menyatakan hal itu saat menerima Duta Besar Qatar untuk Indonesia M. Ahmed Jassim Mohamed Ali Al-Hammar di Wisma Antara, Jakarta,Kamis.
Meidyatama--yang lebih akrab dengan panggilan Dimas itu-- menyatakan bahwa saat ini berita terkait Timur Tengah masih sangat terbatas jumlahnya, terlebih mengenai Qatar dan keadaan yang terjadi negara itu, masih belum banyak di Indonesia.
"Di Indonesia, hanya terdapat sedikit berita mengenai Timur Tengah khususnya Qatar. Keterbatasan informasi itu karena sumber berita yang kebanyakan kantor berita multinasional seperti Reuters dan AFP, terkait Qatar sendiri mungkin hanya Al Jazeera, sehingga berita tentang Timur Tengah jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan berita tentang Eropa dan Amerika Serikat," kata Dimas .
"Keterbatasan informasi itu mengakibatkan masyarakat di penjuru indonesia kurang memahami keadaan Qatar dan tidak dapat berpendapat banyak," tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Qatar menyampaikan rencana untuk menyiapkan akses QNA (Qatar News Agency) langsung kepada Antara untuk mendapatkan informasi yang layak tentang apa yang terjadi di negara itu.
"Kami dapat membentuk hubungan khusus untuk Antara dan QNA, seperti memberikan akses berita langsung dan mungkin pertukaran koresponden untuk kedepannya," ujar Duta Besar.
Menanggapi hal itu, Dimas menyatakan bahwa itu akan membantu memperkaya informasi terkait Timur Tengah dan Qatar yang ada di Indonesia.
"Itu akan sangat membantu karena selama ini kita hanya sebagai konsumen media-media internasional lain yang terkadang memberikan gambaran dari satu sisi saja misalnya Arab Saudi, sehingga seperti dalam isu Qatar ini kita akan juga mendapatkan informasi kredibel dari pihak Qatar untuk memperkaya informasi yang ada," ujarnya.
"Untuk koresponden Antara di Timur Tengah, sempat ada yang ditempatkan di Mesir, namun telah kami panggil kembali. Untuk ke depannya,kami akan melihat keadaannya untuk mengirimkan koresponden, terutama kemampuan berbahasa," tambahnya.
(T.KR-MBR/A011)
Pewarta: Mabrian S
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017