... dan di sini saya mengharapkan peran aktif lebih dari Indonesia...Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Qatar, M Ahmed Jassim Mohamed Ali Al-Hammar, menghargai sikap netral pemerintah Indonesia terhadap permasalahan yang melanda negara di kawasan Timur Tengah itu.
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap Indonesia, baik pers, warga, dan yang paling penting pemerintah karena menerapkan sikap netral dalam menghadapi kondisi yang melanda kami dan Timur Tengah," ujar dia, saat berkunjung ke redaksi Kantor Berita ANTARA, Jakarta, Kamis.
Dia juga menyatakan hal serupa kepada Direktur Utama Kantor Berita ANTARA, Meidyatama Suryodiningrat. Al-Hammar juga membicarakan tentang hubungan pers Indonesia dengan Qatar.
Kondisi Qatar saat ini, kata dia, memang berada dalam posisi yang kurang sedap. Empat negara Islam di Jazirah Arab dan Afrika Utara mengambil sikap oposisi terhadap Qatar, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir.
"Saat ini kami berada dalam posisi yang kurang bagus, dimana kami diperlakukan tidak layak oleh negara-negara itu dan diharuskan untuk memenuhi beberapa tuntutan. Namun dalam tuntutan itu terdapat beberapa yang menyinggung kedaulatan kami sehingga kami menentangnya," kata dia.
Qatar, kata dia, turut mengharapkan kehadiran Indonesia sebagai pihak ketiga yang akan menengahi permasalahan di Timur Tengah, dikarenakan Indonesia yang tidak memihak dan selalu berhati-hati dalam melakukan hubungan dengan negara lain.
"Sama seperti Kuwait yang kami percaya untuk menjadi penengah, Indonesia memiliki kecenderungan untuk berhati-hati dalam berhubungan, selalu mengajak seluruh pihak yang terlibat konflik untuk duduk bersama dan membicarakan permasalahan tersebut, dan di sini saya mengharapkan peran aktif lebih dari Indonesia," ujarnya.
"Sikap Indonesia yang benar-benar tidak memihak ini memang tidak langsung menguntungkan Qatar, namun dengan sikap yang demikian kami tahu bahwa Indonesia dapat menjadi pihak penengah yang baik bagi kita," kata dia.
Kondisi Qatar saat ini, kata dia, memang berada dalam posisi yang kurang sedap. Empat negara Islam di Jazirah Arab dan Afrika Utara mengambil sikap oposisi terhadap Qatar, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Mesir.
"Saat ini kami berada dalam posisi yang kurang bagus, dimana kami diperlakukan tidak layak oleh negara-negara itu dan diharuskan untuk memenuhi beberapa tuntutan. Namun dalam tuntutan itu terdapat beberapa yang menyinggung kedaulatan kami sehingga kami menentangnya," kata dia.
Qatar, kata dia, turut mengharapkan kehadiran Indonesia sebagai pihak ketiga yang akan menengahi permasalahan di Timur Tengah, dikarenakan Indonesia yang tidak memihak dan selalu berhati-hati dalam melakukan hubungan dengan negara lain.
"Sama seperti Kuwait yang kami percaya untuk menjadi penengah, Indonesia memiliki kecenderungan untuk berhati-hati dalam berhubungan, selalu mengajak seluruh pihak yang terlibat konflik untuk duduk bersama dan membicarakan permasalahan tersebut, dan di sini saya mengharapkan peran aktif lebih dari Indonesia," ujarnya.
"Sikap Indonesia yang benar-benar tidak memihak ini memang tidak langsung menguntungkan Qatar, namun dengan sikap yang demikian kami tahu bahwa Indonesia dapat menjadi pihak penengah yang baik bagi kita," kata dia.
Pewarta: Mabrian S
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017