Lima (ANTARA News) - Keputusan Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) untuk melarang pertandingan sepakbola bertaraf internasional di daerah yang tinggi tempatnya merupakan "Eurocentris" dan biadab, kata Presiden Peru, Alan Garcia, atas nama negara kawasan Andes. "Ini merupakan keputusan 'Eurocentris'," kata Garcia kepada wartawan. "Orang yang mengambil keputusan ini memandang dunia seolah-olah hanya negara mereka," imbuhnya. Pada Rabu (23/5), Presiden Bolivia, Evo Morales, bermain sepakbola selama 30 menit di ibukota Bolivia, La Paz, yang letaknya 3.600 meter di atas permukaan laut (dpl), di hadapan ratusan pendukung . Ketika berbicara kepada wartawan setelah aksinya di stadion sepakbola terbesar kota tersebut, Morales mengatakan, para pemimpin beberapa begara Amerika Selatan, termasuk Argentina dan Uruguay, yang letaknya lebih rendah, mendukung pendirian negara kawasan Andes tersebut. "Kemudian, saya akan menghubungi Presiden Afrika Selatan, dan saya sangat yakin ia juga akan memberikan dukungannya," katanya. Afrika Selatan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010. Pemerintah Ekuador mengirimkan surat keluhan kepada Presiden FIFA, Sepp Blatter, seraya menggambarkan larangan tersebut sebagai "tidak adil dan diskriminatif". FIFA mengatakan, keputusannya didasarkan pada keprihatinan pada kesehatan para pesepakbola dan untuk menghentikan negara-negara yang terletak di daerah yang tinggi tempatnya memperoleh keuntungan dengan menyelenggarakan pertandingan mereka di daerah pegunungan. "Para pemain memerlukan waktu hingga dua pekan untuk menyesuaikan diri dengan tempat yang tinggi, dan secara kasar satu dari lima pemain bahkan akan menderita sakit di daerah ketinggian," kata kepala medis FIFA, Jiri Dvorak, kepada Reuters di kongres tahunan di Swiss. Larangan itu berarti bahwa Kolombia, Bolivia, dan Ekuador dilarang menyelenggarakan pertandingan di ibukota negara mereka, sementara itu Peru tidak bisa menjadi tuan rumah di Cuzco, tempat mereka sedang mempertimbangkan menyelenggarakan pertandingan kualifikasi menuju Piala Dunia 2010. Para pejabat sepakbola di negara-negara itu menuduh FIFA berpihak kepada negara sepakbola Amerika Latin, yakni Argentina dan Brasil, yang sering mengeluh harus menghadapi negara tetangga mereka di daerah pegunungan yang tipis kadar oksigennya. Negara-negara pegunungan Andes itu menyatakan bahwa bila FIFA terus melarang pertandingan sepakbola di daerah yang tinggi tempatnya, maka asosiasi itu juga harus melarang pertandingan-pertandingan di daerah yang terlalu panas atau dingin. "Mari kita tidak bermain di Afrika, yang udaranya terlalu panas dan kita harus memasang AC di stadion-stadion, atau di Norwegia karena udaranya terlalu dingin," kata Garcia. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007