Jakarta (ANTARA News) - Mengawali pekerjaan sebagai "caddy" pembawa minuman bir bagi para tamu di padang golf Arun, Lhok Seumawe, Naggroe Aceh Darussalam (NAD), Junaidi Ibrahim, juara Seri NPC 2007, mengaku pertamakali mengenal olahraga golf.
"Itu terjadi pada tahun 1990 hingga 1997 saat saya masih menjadi 'caddy' pembawa bir di Arun, di situ saya mengenal golf dan terus menggelutinya hingga sekarang," ujar pegolf profesional juara National Pro Championship (NPC) Seri I 2007 yang berlangsung di padang golf Matoa, Jakarta, Jumat.
Pemain yang mengaku turun ke pro pada tahun 2000 itu cukup disegani di kalangan pegolf pro Indoenesia saat ini, setelah dia sempat nyaris lolos "cut-off" saat ikut main di turnamen golf internasional Indonesia Open 2007.
Dikatakannya, saat ini dirinya sangat berharap, agar kompetisi golf pro di Indonesia bisa diperbanyak, sehingga para pegolf selain bisa terus mengasah ketrampilannya sekaligus bisa menguber hadiah.
"Kami-kami ini hidup dari golf, jika jarang ada turnamen maka kami akan makan apa, kami telah mematok hidup kami di olahraga golf pro," kata pegolf kelahiran Aceh Utara pada 29 tahun lalu itu.
Junaidi menyatakan, sangat gembira bisa memenangi hadiah Rp19,2 juta dari turnamen National Pro Championship Seri 1 ini, dimana dia mengatakan hadiah uang yang dia dapat akan diberikan untuk keluarga.
"Hadiah ini untuk putri tunggal saya," kata ayah dari Cut Fitri, yang berusia 5 tahun buah perkawinannya dengan Novitasari. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007