Pasangan Indonesia, yang tampil gemilang di nomor itu, hanya mendapat nilai 554 dan meraih medali perak, selisih jauh dari pasangan lawan Mohd Taqiyuddin Bin Hamid dan Rosli Bin Mohd Sharif yang nilainya mencapai 582.
Manajer tim pencak silat Indonesia Eddy Prabowo menilai poin pasangan pemain tuan rumah itu sangat istimewa karena nilai sebesar itu belum pernah diberikan di nomor ganda. Poin tertinggi yang pernah diberikan hanya sampai 570 poin menurut dia.
"Ini poin yang tidak wajar. Belum ada dalam sejarah ganda putra. Tapi mau gimana lagi. Kita harus terima itu. Tapi kita tidak boleh patah semangat karena masih ada 19 nomor yang dipertandingkan," kata Edhy sambil memeluk Hendy dan Yolla.
Setelah menyelesaikan perlombaan selama tiga menit, Hendy dan Yolla langsung bergerak ke arena lain yang tidak digunakan untuk perlombaan. Hendy membanting ikat kepala yang dikenakan saat berlomba, sedih melihat lawan yang dianggap tidak tampil sempurna bisa meraih nilai sempurna.
Di belakang arena, Hendy dan Yolla menangis. Sang manajer sampai harus memenangkan keduanya, memotivasi, mendoakan dan mendukung pemain terbaik yang pernah menjadi juara bertahan SEA Games itu.
"Dia sudah memberikan yang terbaik. Masyarakat juga bisa menilainya. Sejak awal kami sudah mewaspadai jika tuan rumah akan curang. Tapi, gimana pun kita harus menerima hasil ini," katanya menambahkan.
Kekesalan karena merasa dicurangi sempat membuat Hendy dan Yolla berniat menolak menerima medali perak. Namun setelah mendapatkan dukungan dan motivasi, mereka langsung bisa tenang, bahkan menjalani wawancara dengan media yang telah menunggunya.
"Kami mohon maaf kepada masyarakat Indonesia. Kami telah berusaha semaksimal mungkin, namun hasilnya semuanya bisa dilihat. Kami harus kalah telak dari pasangan tuan rumah," kata Hendy.
Sementara Yolla mengaku kaget dengan apa yang terjadi mengingat teknik yang diperagakan lawan tidak sesulit yang dia lakukan. Salah satu pemain film The Raid ini bahkan tidak percaya dengan apa yang terjadi di kejuaraan dua tahunan ini.
"Masyarakat yang akan menilai. Pasangan Malaysia ini sebelumnya selalu kalah. Yang mengejutkan nilainya sangat tinggi, yang sebelumnya belum pernah terjadi," katanya dengan sisa kekesalan.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017