Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat sebesar lima poin menjadi Rp13.354 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.359 per dolar Amerika Serikat (AS).
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa ketahanan nilai tukar rupiah relatif masih terjaga menyusul aliran dana asing yang masuk ke dalam negeri cenderung bertambah sehingga menjaga pasokan valas.
"Kebijakan pemangkasan BI 7-Day Reverse Repo Rate diasumsikan pelaku pasar dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional situasi itu menjadi daya tarik sehingga membuat aliran dana asing masuk cukup besar," katanya.
Bank Indonesia mencatat, arus modal masuk (capital inflow) ke perekonomian hingga pertengahan Agustus 2017 telah mencapai Rp130 triliun.
Ia menambahkan bahwa pergerakan positif juga terjadi pada pasar obligasi, pelaku pasar meningkatkan aksi beli di sejumlah tenor, kondisi itu turut menjaga rupiah bergerak stabil.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova mengatakan rupiah masih berada dalam area konsolidasi dengan kecenderungan menguat menyusul antisipasi oleh sebagian pelaku pasar uang terhadap kebijakan Bank Indonesia yang memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate.
"Pelaku pasar uang sedang menimbang dampak kebijakan itu mengingat peluang bank sentral AS (The Fed) juga merencanakan menaikan suku bunga acuannya," ujarnya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017