Jakarta (ANTARA News) - Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra mengatakan fragmentasi politik menjadi salah satu penyebab kemunduran ilmu pengetahuan dan teknologi Islam di dunia.
"Penyebab kemunduran iptek Islam karena fragmentasi politik yang jelas mengakibatkan iptek sulit berkembang, seperti pascaperang di Baghdad," kata penerima LIPI Sarwono Award ini, di Jakarta, Rabu.
Faktor kedua, menurut dia, juga telah menyebabkan iptek Islam mengalami kemunduran adalah faktor ekonomi yang tidak tumbuh sebagai dampak terjadi fragmentasi politik. "Bagaimana iptek mau berkembang jika dana riset tidak ada karena ekonomi macet," katanya lagi.
Faktor ketiga yang menjadi penyebab iptek Islam mengalami kemunduran yakni peningkatan sektarianisme yang menyala-nyala.
Dalam konteks Indonesia, ia mengatakan bahwa watak budaya toleran membuat konflik keagamaan tidak sampai terjadi bertahun-tahun, sehingga mendorong ekonomi terus bertumbuh. Bahkan pada 2017, Indonesia menjadi salah satu negara dengan pendapatan PDB mencapai Rp1.000 triliun.
"Jika Indonesia tetap aman dan stabil, maka prediksi Indonesia akan menjadi negara kelima terkuat dari sisi ekonomi bisa terjadi," ujar dia pula.
Karena itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1998 hingga 2006 ini, meminta masyarakat muslim Indonesia jangan bertengkar jika muncul perbedaan. "Karena kita ini show case untuk negara lainnya bahwa justru yang berbeda-beda itu lah yang bisa memperkuat Indonesia," ujarnya lagi.
Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih mengedepankan cara dialog. Tidak hanya Islam, tapi juga demokrasi Indonesia yang akan maju jika menggunakan cara-cara dialogis, kata Azyumardi Azra.
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017