Kulon Progo (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I (Persero) menggelar pelatihan khusus usaha mandiri bagi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
General Manager PT AP I Bandara Adisucipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama di Kulon Progo, Rabu, mengatakan pelatihan ini dalam rangka menyiapkan masyarakat menjadi pengusaha mandiri, sehingga siap bersaing dengan pengusaha luar saat bandara beroperasi.
"NYIA ditargetkan beroperasi pada 2019 dengan kapasitas melebihi eksisting sekarang di Bandara Adisucipto sehingga trafik penumpang lebih ramai. Untuk itu, warga di daerah sekitar bansara Kulon Progo harus disiapkan untuk mengembangkan poros ekonominya sejak jauh hari dalam menyambut kondisi tersebut," kata Agus.
Ia mengatakan pihaknya akan memantau warga yang betul-betul serius berusaha menjadi mitra binaan PT AP I. Bidang usaha yang diberikan beragam mulai dari kuliner, perbengkelan, laundry, dan usaha lain yang belum ada di tengah masyarakat saat ini.
"Nanti kita liat responnya. Yang serius ingin menjadi pengusaha akan diberikan pendalaman pada bidang yang dia sanggup," kata Pandu.
Kepala Cabang PNM DIY Puji Riyanto mengatakan warga terdampak pembangunan bandara punya modal dari ganti rugi lahan dan harus dimanfaatkan untuk hal produktif. Pasalnya, status perekonomian yang meningkat kalau tidak ditindaklanjuti dengan kegiatan produktif akan menjadi tidak seimbang.
"Warga terdampak bandara, baik yang memiliki modal maupun tidak, harus berani berusaha dengan menjadi pengusaha. Pengusaha butuh mental kuat, bukan sekedar modal," katanya,
Untuk itu, lanjut Puji, pihaknya akan menyiapkan warga menjadi pengusaha yang kuat dengan adanya kemauan dan mental kuat jadi pengusaha. Hal itu akan diwujudkan melalui pelatihan kewirausahaan yang digelar bersama Angkasa Pura I.
"Kami beri contoh untuk tiap bidang yang mereka minati. Kuliner, bengkel, laundry, rental kendaraan, dan lainnya," kata dia.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017