Nanga Bulik (ANTARA News) - Kebakaran lahan terjadi di jalan Trans Kalimantan KM 14 Dusun Liku Kelurahan Nanga Bulik, yang menjadi penghubung Kabupaten Lamandau dan Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah kabupaten Lamandau, Rabu sore.

Pelaksana Tugas (Plt) Kasatpol PP dan Damkar Kabupaten Lamandau, Sukarelawan Abadi di sela-sela pemadaman mengatakan, peristiwa kebakaran tersebut diketahui sekitar pukul 12:15 Wib dengan lokasi sekitar beberapa ratus meter dari Jalan Negara.

"Informasi kebakaran ini berawal dari adanya laporan salah seorang warga bernama Edi sekitar pukul 12.15 WIB," kata Sukarelawan.

Kronologis diketahuinya kebakaran lahan tersebut bermula ketika Edi melintas di trans Kalimantan KM14 melihat ada api yang menyala di semak belukar yang terus merembet membakar ranting-ranting pohon di sekitarnya.

Dalam kondisi yang panik Edi langsung melaporkan kepada anggota Polres Lamandau.


Kemudian, tim terpadu yang terdiri dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, Polres Lamandau, dan Koramil langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemadaman.


"Saat melintas saya melihat ada api menyala disemak belukar yang terus merembet membakar ranting-ranting pohon yang ada disekitarnya, "ungkap Edi.

Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) BPBD Kabupaten Lamandau Masdiani SH menjelaskan, setelah mendapatkan informasi tersebut dengan cepat anggota tim terpadu penanggulangan Karhutla Lamandau dari berbagai unsur mulai dari Tim Reaksi Cepat BPBD, Damkar, Polres Lamandau, dan Koramil Nanga Bulik langsung diterjun kelokasi dimana terjadi tempat kebakaran tersebut.

Setelah mendapat informasi telah terjadinya kebakaran lahan kami langsung turun ketempat kejadian untuk melakukan penanggulangan, mulai dari cara manual hingga memaksimalkan mobil pemadam untuk titik api yang bisa dijangkau.

"Luas lahan yang terbakar tersebut mencapai kurang lebih 2 sampai 3 Hektar, dengan kecepatan dan kerjasama yang baik sekitar kurang lebih 1 jam api berhasil dipadamkan, " demikian Masdiani.

Pewarta: Jaya Wirawana Manurung
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017