Doha (ANTARA News) - Qatar mengaku khawatir jemaah haji dari negara mereka diperlakukan dengan buruk ketika melakukan perjalanan ke Arab Saudi di tengah perselisihan pengaturan ibadah haji yang semakin intensif.


Kementerian Awqaf dan Urusan Islam mengatakan bahwa mengingat krisis diplomatik Teluk yang sedang berlangsung, kementerian itu khawatir tentang keamanan para jemaah yang berangkat dari Doha dalam beberapa hari mendatang.


Qatar dituduh oleh sejumlah negara yang dipimpin Arab Saudi membantu ekstremisme. Namun, Qatar membantah seluruh tuduhan tersebut.


"Mengingat situasi saat ini, kementerian tetap khawatir dan takut untuk para jemaah Qatar dan terulangnya pelecehan kepada warga Qatar pada Juni," menurut pernyataan tersebut.


Pada awal Juni, laporan media setempat mengklaim warga Qatar tidak diperbolehkan memasuki Masjidil Haram di Mekkah.


Ibadah tahun ini, yang berlangsung pada awal September, telah dibayangi oleh konflik antara Qatar dan Arab Saudi.


Arab Saudi menutup perbatasannya pada 5 Juni ke Qatar sebagai bagian dari krisis diplomatik, tetapi mereka mengatakan akan membukanya kembali bagi para jemaah haji.


Riyadh juga mengatakan akan mengalokasikan tujuh penerbangan dari maskapai nasional Arab Saudi untuk membawa para jemaah haji dari Doha, demikian AFP.

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017